SAMARINDA – Lari kini bukan sekadar aktivitas fisik, melainkan mulai menjadi bagian dari identitas gaya hidup masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim), terutama generasi muda. Perubahan pola hidup ini dinilai memberi peluang besar bagi pemerintah daerah dalam menumbuhkan budaya olahraga sekaligus menjaring talenta atletik yang dapat dibina secara berkelanjutan.
Fenomena meningkatnya aktivitas lari di ruang-ruang publik seperti taman kota, jalan protokol, hingga area perumahan menunjukkan bahwa masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) melihat tren ini sebagai momentum untuk memperluas pengaruh olahraga dalam kehidupan sehari-hari.
Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, AA Bagus Sugiarta, menyambut baik geliat generasi muda dalam menjadikan lari sebagai kebiasaan rutin. Menurutnya, dari aktivitas yang sederhana ini, bibit-bibit unggul atlet masa depan bisa saja muncul.
“Sekarang ini memang lagi ramai budaya lari di kalangan anak-anak muda. Menurut saya, ini sangat positif. Selain menyehatkan, lari juga tergolong olahraga yang murah. Cukup bermodal sepatu saja sudah bisa dilakukan,” ujar Bagus saat diwawancarai, Kamis (03/07/2025).
Bagus menilai bahwa olahraga lari berpotensi menjadi jalan menuju prestasi jika digarap dengan serius. Banyak atlet nasional lahir dari kebiasaan sederhana yang terus diasah melalui disiplin dan dukungan yang tepat.
“Kalau diseriusi, lari bisa menjadi jalur prestasi. Anak-anak muda bisa ikut berbagai kompetisi lari yang saat ini semakin banyak digelar. Siapa tahu, dari situ akan lahir atlet-atlet handal yang bisa membawa nama baik daerah,” tambahnya.
Sebagai bentuk tindak lanjut, Dispora Kaltim berkomitmen mengembangkan ekosistem pendukung yang lebih terstruktur melalui penyelenggaraan event lari, pembinaan komunitas, serta integrasi olahraga ke dalam pola hidup masyarakat. Bagus menyebut kegiatan ini bukan hanya untuk mencari juara, melainkan menanamkan nilai sportivitas dan kebugaran jasmani.
“Kami mendukung penuh kegiatan-kegiatan olahraga yang melibatkan masyarakat luas. Kami berharap event lari bisa terus digelar secara rutin, agar budaya ini semakin melekat dan bisa memunculkan atlet-atlet baru,” jelasnya.
Ke depan, kolaborasi antara komunitas pelari, sekolah, dan instansi olahraga diharapkan menjadi tulang punggung dalam membentuk generasi atletik yang tak hanya berprestasi, tetapi juga menjadikan olahraga sebagai bagian dari jati diri daerah. Dispora Kaltim pun optimistis bahwa budaya lari yang sedang berkembang akan membawa dampak positif jangka panjang bagi pembangunan sektor olahraga di Kalimantan Timur.[] ADVERTORIAL
Penulis: Rifky Irlika Akbar | Penyunting: Nursiah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan