Lingkungan Belum Aman, Kekerasan Seksual Anak Marak di Berau

BERAU – Kekerasan seksual masih menjadi persoalan mendesak di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, khususnya yang menyasar kelompok anak-anak. Hingga akhir April 2025, Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Berau telah menangani sebanyak 15 kasus kekerasan seksual. Dari jumlah tersebut, mayoritas korbannya adalah anak di bawah umur.

Kepala UPTD PPA Berau, Yusran, mengungkapkan bahwa sebanyak 13 kasus di antaranya melibatkan anak-anak sebagai korban, sementara dua kasus lainnya menimpa orang dewasa. “Mirisnya, mayoritas korban masih anak-anak. Ini menandakan bahwa lingkungan belum sepenuhnya aman bagi mereka,” ujarnya.

Yusran menyampaikan keprihatinan bahwa angka tersebut kemungkinan besar hanyalah bagian kecil dari keseluruhan kasus yang benar-benar terjadi di masyarakat. Ia menggambarkan kondisi tersebut sebagai fenomena gunung es, di mana hanya sebagian kecil kasus yang muncul ke permukaan karena korban memilih untuk tidak melapor. “Banyak yang memilih diam karena takut, malu, atau tidak tahu harus mengadu ke mana. Padahal semakin lama dibiarkan, luka yang ditanggung korban semakin dalam,” jelasnya.

Dalam proses penanganan, UPTD PPA biasanya baru dilibatkan setelah korban atau keluarganya membuat laporan kepada aparat kepolisian setempat, baik di tingkat Polsek maupun Polres. Lembaga ini kemudian mengambil peran dalam mendampingi korban, baik dari sisi psikologis maupun bantuan hukum. Namun, Yusran menegaskan bahwa UPTD PPA tidak memiliki kewenangan langsung dalam upaya pencegahan kekerasan.

“Kami fokus pada penanganan korban. Untuk upaya pencegahan dan rehabilitasi jangka panjang, kami berkoordinasi dengan Dinas Sosial serta instansi terkait lainnya,” terangnya.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk masyarakat, dalam menciptakan lingkungan yang aman dan layak bagi anak-anak. “Anak-anak seharusnya tumbuh di lingkungan yang aman, bukan dalam bayang-bayang kekerasan yang menghancurkan masa depan mereka,” tegasnya.

Yusran mengajak masyarakat untuk lebih peduli dan tidak membiarkan kasus-kasus kekerasan seksual berlalu begitu saja tanpa tindak lanjut. Ia berharap semakin banyak korban yang berani melapor agar upaya penanganan dapat dilakukan secara maksimal. “Kalau terus dibiarkan, dampak psikologisnya bisa sangat berat bagi korban. Harapan kami, semakin banyak yang berani bicara, maka upaya penanganan dan pemulihan bisa lebih maksimal,” pungkasnya. []

Redaksi11

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X