Musrenbang Kaltim 2025, Gubernur Tekankan Suara Rakyat

SAMARINDA — Komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) terhadap pembangunan berbasis partisipasi masyarakat kembali ditegaskan. Fakta nyatanya adalah gelaran Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Tahun 2025, yang dibuka secara resmi oleh Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud, Senin (05/05/2025), di Pendopo Odah Etam, Kompleks Rumah Jabatan Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda.

Dalam forum yang dirancang untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025-2029 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026 itu, seluruh pemangku kepentingan dari berbagai tingkatan hadir, mulai dari unsur legislatif, eksekutif, akademisi, tokoh adat, hingga organisasi masyarakat sipil. Perwakilan dari pusat, ada Sarifah Suraidah Harum, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) juga istri Gubernur Kaltim. Yulianus Henock, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI juga tampak hadir.

Mendampingi Gubernur, ada Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) dan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Kaltim Imam Wijaya, serta Sekretaris Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Bimo Adi Nursanthyasto. Hadir pula pimpinan Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kaltim, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sri Wahyuni.

Sejumlah kepala daerah dari berbagai kabupaten/kota se-Kaltim juga tampak hadir. Wali Kota Samarinda Andi Harun, Bupati Berau Sri Juniarsih Mas, Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Mudyat Noor, dan Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman juga turut memberi kontribusi dalam forum ini, menandakan bahwa kolaborasi antar daerah tetap menjadi fondasi dalam perencanaan pembangunan di Kaltim.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Kaltim yang akrab disapa Harum ini menekankan bahwa Musrenbang bukan sekadar formalitas tahunan, melainkan bagian vital dari tata kelola pemerintahan yang inklusif. “Musrenbang bukan sekadar agenda formal, tetapi merupakan ruang bersama untuk menyatukan gagasan dan menyerap aspirasi publik,” ujar Gubernur Harum dalam sambutannya.

Isu-isu strategis yang menjadi sorotan tahun ini mencakup integrasi pembangunan daerah dengan IKN, peningkatan mutu pendidikan, layanan kesehatan, penguatan ekonomi masyarakat, serta percepatan pembangunan infrastruktur dasar secara merata di seluruh wilayah Kaltim.  Seluruh masukan dari peserta akan dihimpun dan dikaji sebagai referensi dalam merumuskan program prioritas untuk tahun anggaran mendatang.

Gubernur menambahkan, perencanaan pembangunan tidak bisa bersifat sektoral atau eksklusif, melainkan harus dibangun dari dasar kebutuhan masyarakat dan diselaraskan secara lintas sektor. “Rencana pembangunan yang ideal adalah rencana yang lahir dari suara rakyat dan dijalankan secara bersama. Mari kita bangun Kalimantan Timur dengan semangat inklusif dan berkelanjutan,” tegasnya. []

Penulis: Muhammad Ihsan | Penyunting: Rasidah | ADV Diskominfo Kaltim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com