VATIKAN – Paus Leo XIV resmi dilantik sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik dalam sebuah upacara khidmat yang digelar di Basilika dan Lapangan Santo Petrus, Vatikan, pada Minggu (18/05/2025). Paus yang sebelumnya dikenal sebagai Kardinal Robert Francis Prevost ini menjadi Paus ke-267 dalam sejarah Gereja Katolik. Ribuan umat dari berbagai penjuru dunia memadati kawasan Vatikan untuk menyaksikan langsung momen bersejarah tersebut.
Pelantikan ini turut dihadiri sejumlah tokoh penting dunia, termasuk Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, Presiden Peru Dina Boluarte, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Perdana Menteri Kanada Mark Carney, Pangeran Edward dari Inggris, Presiden Argentina Javier Milei, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Ratu Maxima dari Belanda, serta Perdana Menteri Belanda Dick Schoof.
Pemerintah Indonesia mengirimkan perwakilan dalam pelantikan tersebut, yakni Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, dan Deputi Investasi dan Pengusahaan BP Batam Fary Djemy Francis.
Prosesi pelantikan dimulai pukul 10.00 waktu setempat. Paus Leo XIV naik mobil popemobile berwarna putih dari arah Via Della Conciliazione menuju Piazza, melambaikan tangan kepada para peziarah yang memenuhi area tersebut. Dalam perjalanan, ia beberapa kali berhenti untuk memberkati bayi dan menyapa umat dengan hangat.
Setibanya di Basilika, Paus berdoa di Makam Santo Petrus, yang terletak di bawah altar utama. Setelah itu, ia melanjutkan prosesi menuju Piazza, tempat misa pelantikan berlangsung. Dalam prosesi ini, Paus menerima cincin Fisherman’s Ring yang diukir dengan gambar Santo Petrus serta namanya, Leo XIV, dan lambang kepausannya.
Air mata terlihat menetes dari mata Paus saat menerima Mahkota Mitra dan Pallium sebagai simbol otoritas kepausan. Para Kardinal kemudian memberikan salam hormat sebagai tanda kesetiaan terhadap pemimpin baru Gereja.
Dalam khotbahnya, Paus Leo XIV menekankan pentingnya peran Gereja sebagai jembatan perdamaian di tengah dunia yang dilanda berbagai konflik dan ketidakadilan. Ia mengajak umat menjadi terang dan pengharapan bagi sesama, menyikapi tantangan global seperti ketimpangan sosial dan teknologi.
“Kita sebagai Gereja harus menjadi terang di tengah kegelapan, jembatan di tengah perpecahan. Damai sejahtera menyertai kalian semua,” ujar Paus Leo XIV, sebagaimana dikutip dari Vatikan News.
Dalam doa Regina Coeli pertamanya, Paus menyerukan seruan perdamaian bagi wilayah konflik, seperti Ukraina, Gaza, dan perbatasan India-Pakistan. Ia secara khusus menyebut penderitaan warga sipil di Gaza, terutama anak-anak dan lansia, yang mengalami kelaparan akibat perang berkepanjangan.
“Di Gaza, anak-anak, keluarga, dan para penyintas lanjut usia menderita kelaparan. Tidak ada lagi perang. Inilah awal baru yang harus kita jalani bersama,” ucap Paus, yang disambut tepuk tangan hadirin.
Momen pelantikan ini turut dibagikan oleh Cak Imin melalui siaran langsung di akun Instagram miliknya, @cakiminow. Ia terlihat duduk berdampingan dengan perwakilan menteri dari Iran, Yunani, dan Polandia, sambil menyampaikan ucapan selamat dari pemerintah Indonesia kepada Paus yang baru.
“Saya mewakili Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, memberi ucapan selamat. Saya bangga menjadi saksi sejarah dan momen bersejarah bagi 1,4 miliar umat Katolik sedunia,” ujar Cak Imin dalam video tersebut.
Ia bahkan berkesempatan berjabat tangan langsung dengan Paus Leo XIV dalam momen singkat yang penuh kehangatan.
Di Indonesia, semangat perayaan turut dirasakan oleh umat Katolik yang menggelar misa syukur di Gereja Katedral Jakarta pada malam harinya. Misa ini dipimpin oleh Kardinal Ignatius Suharyo dan Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Monsinyur Piero Pioppo. Melalui misa ini, umat menyampaikan doa dan harapan bagi kepemimpinan baru yang akan menuntun Gereja Katolik ke arah persatuan dan kasih.