KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) tengah menyiapkan pengembangan kawasan Tuah Himba di Tenggarong sebagai bagian dari upaya modernisasi infrastruktur sekaligus meningkatkan kualitas lingkungan dan ekonomi masyarakat. Sekretaris Dinas PU Kukar, Rudy Suriyadinata, menyampaikan bahwa saat ini pihaknya fokus menyusun masterplan yang akan menjadi panduan pembangunan infrastruktur di kawasan tersebut.
“Saat ini kita masih menyusun masterplan. Ada pembangunan infrastruktur yang akan kita buat, salah satunya folder untuk penanggulangan banjir. Itu akan disambungkan dengan sisi kanan yang sedang kita lanjutkan tahun ini,” ungkap Rudy, Senin (02/06/2025).
Menurut Rudy, pengembangan Tuah Himba tidak hanya menekankan aspek estetika, tetapi juga memenuhi kebutuhan masyarakat. Salah satu fokus utama adalah mitigasi banjir yang kerap terjadi di kawasan tersebut. Untuk itu, Dinas PU menyiapkan folder atau sistem penampungan air sebagai langkah antisipatif. Sistem ini dirancang untuk menahan limpasan air saat hujan deras sehingga mengurangi risiko banjir di area permukiman dan jalan utama Tenggarong.
Meski begitu, Rudy mengakui masih ada sejumlah kendala, terutama terkait pembebasan lahan di sekitar kawasan. “Ada beberapa lahan yang masih harus kita bebaskan. Proses ini tentu harus dilakukan secara bertahap,” tambahnya. Pemerintah Kabupaten memastikan proses pembebasan lahan dilakukan sesuai regulasi dan mempertimbangkan kepentingan warga yang terdampak, sehingga pembangunan dapat berjalan lancar tanpa menimbulkan konflik sosial.
Kawasan Tuah Himba ke depan tidak hanya akan berfungsi sebagai wilayah mitigasi banjir, tetapi juga diproyeksikan menjadi ikon baru bagi kota Tenggarong. Dalam rencana pengembangan, Dinas PU berencana membangun jembatan penyeberangan pejalan kaki, trotoar, dan berbagai fasilitas pendukung lainnya yang ramah bagi pejalan kaki dan pengunjung. Fasilitas ini diharapkan meningkatkan aksesibilitas serta memperkuat daya tarik wisata kawasan tersebut. “Kalau kemampuan keuangan daerah mencukupi, Insya Allah pembangunan bisa kami lanjutkan. Targetnya rampung pada tahun 2026,” jelas Rudy.
Selain aspek infrastruktur, pengembangan Tuah Himba diharapkan dapat meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat setempat. Dengan keberadaan UMKM di sekitar lokasi, kawasan ini dapat menjadi pusat interaksi sosial sekaligus daya tarik wisata baru bagi Tenggarong. Produk lokal yang dipamerkan oleh para pelaku UMKM juga dapat menarik wisatawan, sehingga membuka peluang usaha baru dan memperkuat perekonomian lokal.
“Harapan kita, kawasan ini bisa dikenal, bukan hanya di tingkat nasional, tapi juga internasional,” ujar Rudy. Pemerintah Kabupaten berupaya memastikan bahwa pengembangan kawasan ini sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan, yang tidak hanya memperindah kota tetapi juga menjaga keberlanjutan lingkungan dan meminimalkan dampak negatif pembangunan.
Bupati Kutai Kartanegara sebelumnya menekankan pentingnya menciptakan sumber ekonomi baru yang berkelanjutan, di luar sektor pertambangan yang sifatnya tidak terbarukan. Pengembangan kawasan wisata seperti Tuah Himba diproyeksikan menjadi salah satu solusi jangka panjang untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan konsep yang menggabungkan mitigasi banjir, penguatan ekonomi lokal, serta pembangunan fasilitas wisata, Tuah Himba diharapkan menjadi kawasan strategis yang tidak hanya memperindah kota Tenggarong, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat Kutai Kartanegara. Melalui masterplan yang matang dan pelaksanaan pembangunan yang bertahap, kawasan ini berpotensi menjadi ikon modern sekaligus pusat kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya di masa depan. [] ADVERTORIAL
Penulis: Anggi Triomi | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan