KUTAI KARTANEGARA – Akibat sering terjadinya longsor di turap areal permukiman warga di tepi sungai mahakam tepatnya di Jalan Gerbang Dayaku, Dusun Margasari, Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, Pemerintah desa (Pemdes) pun mengusulkan agar dilakukannya relokasi bagi warga yang berpotensi terjadinya longsor ke tempat yang lebih aman. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya longsor susulan, kerugian materi dan korban jiwa.
Kepala Desa (Kades) Jembayan, Erwin Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, mengatakan bahwa telah mengusulkan relokasi permukiman warga yang sering terpapar longsor di tepi Sungai Mahakam, terutama di Jalan Gerbang Dayaku. “Kami berharap pemerintah dapat merealisasikan usulan tersebut untuk menghindari terjadinya longsor susulan,” ujarnya, Rabu (01/11/2023) lalu.
Sebelumnya, pada Agustus 2023, satu rumah di kawasan tersebut terbawa longsor ke Sungai Mahakam, memperkuat urgensi relokasi demi keselamatan warga.
Desa Jembayan telah mengirim surat ke Pemkab Kukar dan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kaltim untuk mendukung usulan ini. “Pada 2019 lalu, sebanyak lima rumah warga ikut terbawa longsor masuk ke sungai mahakam. Bahkan bencana alam yang terjadi bulan Agustus 2023 itu jaraknya hanya sekitar 50 meter dari lokasi sebelumnya,” jelasnya
Untuk itu, adanya peristiwa tersebut menjadi perhatian pemerintah. Pemerintah Desa juga berencana mengusulkan relokasi permukiman warga di bantara Sungai Mahakam, Erwin mengungkapkan bahwa, relokasi permukiman warga ke lokasi aman penting dan mendesak.
Terutama di jalur sepanjang 50 meter dari titik kejadian hingga perempatan. “Karena jalan tersebut masuk jalan nasional, dan Jembayan ini yang sering dilalui kendaraan besar, kami harapkan hal ini juga menjadi pertimbangan pemerintah untuk segera merelokasi rumah warga,” tutupnya.
Penulis : Tusiman | Penyunting : Nursiah