KUTAI BARAT – Akses air bersih yang selama ini menjadi persoalan bagi warga berpenghasilan rendah di Kutai Barat mulai menemukan titik terang. Pemerintah Kabupaten Kutai Barat melalui Perumdam Tirta Sendawar resmi menggulirkan Program Sambungan Rumah (SR) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kampung Linggang Kebut, Kecamatan Linggang Bigung, Kamis (18/12/2025).
Program ini menjadi langkah konkret pemerintah daerah untuk menekan kesenjangan layanan dasar, khususnya air bersih, yang masih dirasakan sebagian masyarakat pedesaan. Dengan skema subsidi besar-besaran, warga kini tak lagi terbebani biaya mahal untuk mendapatkan sambungan air PDAM.
Bupati Kutai Barat Frederick Edwin menegaskan bahwa penyediaan air bersih merupakan prioritas utama pemerintahannya. Menurutnya, air bersih bukan sekadar fasilitas, melainkan kebutuhan mendasar yang berdampak langsung pada kualitas hidup masyarakat.
“Air bersih adalah kebutuhan dasar yang sangat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Melalui program ini, kami ingin masyarakat berpenghasilan rendah mendapatkan layanan air bersih yang layak dan terjangkau,” kata Edwin Kamis (19/12/2025) hari ini.
Dalam program ini, pemerintah menanggung sebagian besar biaya pemasangan sambungan rumah PDAM. Dari biaya normal yang mencapai Rp3,6 juta, masyarakat penerima manfaat hanya dibebankan Rp550 ribu. Sisanya disubsidi penuh oleh pemerintah daerah.
“Ini bentuk kepedulian dan keberpihakan pemerintah kepada masyarakat kecil,” ujar Edwin lagi.
Pada tahap awal, program ini menargetkan pembangunan 1.000 sambungan rumah yang tersebar di 18 kampung pada lima kecamatan, yakni Melak, Sekolaq Darat, Barong Tongkok, Linggang Bigung, dan Damai. Hingga saat ini, sebanyak 345 calon penerima telah terdata dan diverifikasi.
Pelaksanaan program dijadwalkan berlangsung secara bertahap sepanjang 2025 hingga 2026, dimulai dari pendataan penerima manfaat, pembangunan jaringan, hingga pemasangan sambungan rumah ke masing-masing warga.
Direktur Utama Perumdam Tirta Sendawar, Untung Surapati, menekankan bahwa keberhasilan program sangat bergantung pada tata kelola yang transparan dan akuntabel. Ia memastikan seluruh proses dilakukan secara profesional agar bantuan benar-benar tepat sasaran.
“Kami memastikan program ini tepat sasaran dan dikelola secara profesional, sehingga benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang membutuhkan,” kata Untung.
Peluncuran Program SR MBR ini mendapat sambutan positif dari masyarakat serta dukungan berbagai pihak, mulai dari perangkat daerah hingga mitra kerja. Pemerintah berharap program ini tidak hanya meningkatkan akses air bersih, tetapi juga mendorong peningkatan kesehatan dan kesejahteraan warga Kutai Barat secara berkelanjutan. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan