KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) terus memperkuat pembangunan ekonomi berbasis kerakyatan melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di tingkat koperasi desa dan kelurahan. Penguatan ini menjadi bagian dari visi-misi Kukar Idaman, khususnya dalam mewujudkan kemandirian ekonomi yang bertumpu pada potensi lokal dan pemberdayaan masyarakat.
Komitmen tersebut diwujudkan melalui Pelatihan Pengurus dan Pengawas Koperasi Merah Putih yang digelar Dinas Koperasi dan UKM (DiskopUKM) Kukar pada 14–15 November 2025 di Pendopo Odah Etam, Tenggarong. Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam penguatan kelembagaan koperasi secara menyeluruh.
Kegiatan pelatihan dibuka oleh Bupati Kukar melalui Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setkab Kukar, Ahyani Fadianur Diani. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa pelatihan tersebut merupakan fondasi penting dalam membangun koperasi yang profesional, terarah, dan berkelanjutan.
“Ini merupakan tahapan pertama kita melaksanakan kegiatan ini, khususnya untuk Koperasi Merah Putih. Pelaksanaan akan dilakukan bertahap hingga menyentuh seluruh 237 desa dan kelurahan,” ucapnya di Tenggarong, Jumat (14/11/2025).
Ahyani menambahkan bahwa peningkatan SDM koperasi merupakan strategi jangka panjang Pemkab Kukar dalam memperkuat pembangunan daerah. “Kita ingin koperasi tidak hanya terbentuk, tetapi juga berjalan. Ini sejalan dengan upaya kita mewujudkan Kukar Idaman yang mandiri secara ekonomi,” jelasnya.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala DiskopUKM Kukar, Thaufiq Zulfian Noor, menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan tersebut merupakan bagian dari program nasional yang telah disesuaikan dengan kondisi Kukar. Peserta yang terlibat pada tahap pertama ini berasal dari empat wilayah, yakni Tenggarong, Tenggarong Seberang, Loa Kulu, dan Loa Janan, sebelum pelatihan diperluas ke kecamatan lainnya.
Ia memaparkan bahwa pelatihan difokuskan pada pendalaman kelembagaan dan manajemen usaha. “Tujuannya satu, yakni meningkatkan pemahaman prinsip dan kebijakan koperasi sampai ke masalah kelembagaan dan manajemen usaha. Kelembagaan harus bagus, usahanya juga harus berjalan,” tegasnya.
Dalam tiga hari kegiatan, peserta mendapatkan beragam materi, mulai dari sosialisasi arah kebijakan, tata kelola koperasi, kepemimpinan, kewirausahaan, manajemen bisnis, keuangan, perpajakan, hingga penyusunan proposal usaha. Materi ini dirancang untuk membangun kapasitas pengurus sehingga mampu mengelola koperasi secara mandiri dan profesional.
Terkait kondisi koperasi di Kukar saat ini, Thaufiq mengungkapkan bahwa sebagian besar koperasi desa dan kelurahan belum beroperasi optimal. “Dari 237 koperasi desa dan kelurahan, baru 7 yang berjalan. Yang lain sudah punya rencana usaha, tetapi masih menunggu kemitraan dengan Bulog, Pertamina, Pupuk Indonesia, dan lainnya,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa setiap kecamatan memiliki karakteristik usaha yang berbeda sehingga pola pengembangan tidak dapat disamaratakan. “Kendala di tiap desa dan kelurahan itu beda-beda. Misalnya di Kecamatan Loa Kulu itu cocok perikanan air tawar, tapi di Samboja berbeda karena pesisir. Jadi perlu ketelitian memilih jenis usaha,” tutur Thaufiq.
Menurutnya, penguatan SDM koperasi merupakan kunci penggerak utama dalam implementasi ekonomi kerakyatan yang menjadi fokus serta identitas Kukar Idaman. “Ini semua untuk mendukung ekonomi kerakyatan. Dengan SDM yang kuat, koperasi bisa berputar, tidak stagnan,” tutupnya.
Dengan pelatihan terstruktur dan dukungan berkelanjutan dari pemerintah daerah, Pemkab Kukar optimistis Koperasi Merah Putih mampu berkembang menjadi motor penggerak ekonomi desa dan memberi dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah. [] ADVERTORIAL
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan