Pemkab Malinau Siaga Banjir Besar di Malinau Kota

MALINAU – Banjir besar melanda wilayah Malinau Kota pada Sabtu (25/5). Peristiwa ini mengakibatkan sedikitnya 540 rumah terendam dengan ketinggian air yang bervariasi mulai dari 50 sentimeter hingga dua meter di sejumlah titik permukiman warga.

Camat Malinau Kota, Muhd. Yusuf, menjelaskan bahwa banjir datang secara tiba-tiba dengan peningkatan debit air yang sangat cepat. Kondisi terparah terjadi di RT 1, di mana sejumlah warga harus melakukan evakuasi mandiri ke rumah keluarga yang dianggap lebih aman.

Selain RT 1, kawasan di belakang Telkom, Ambok Tuwo, serta RT 10, 11, dan 12 juga terdampak cukup parah. “Di beberapa wilayah, air mencapai dua meter. Sementara di RT 14 hingga RT 16, ketinggian air berkisar antara 50 sentimeter sampai 1,5 meter,” ujar Yusuf.

Menurutnya, banjir ini merupakan banjir kiriman yang berasal dari hulu, yakni dari Sungai Malinau dan Sungai Mentarang. Kedua sungai tersebut bermuara ke Sungai Sesayap dan menyebabkan luapan air yang meluas hingga ke wilayah perkotaan.

Namun, Yusuf menegaskan bahwa penyebab banjir bukan hanya debit air dari hulu. Faktor pasang air laut juga turut memperparah dampak banjir yang melanda wilayah tersebut. “Banjir kemarin terjadi pada saat kondisi hampir mencapai puncak pasang air laut. Data dari teman-teman menunjukkan tinggi pasang bisa mencapai 0,3 hingga 3,5 meter, dengan puncaknya diperkirakan terjadi pada hari Rabu,” jelasnya.

Pemerintah Kabupaten Malinau terus melakukan pemantauan ketat terhadap perkembangan debit air, sembari memastikan bantuan dan penanganan pasca banjir berjalan secara terpadu. Upaya mitigasi dan penanganan dampak diharapkan dapat membantu masyarakat yang terdampak agar segera pulih dari musibah ini. Pemerintah juga menghimbau warga untuk tetap waspada dan mengikuti informasi resmi terkait kondisi cuaca dan potensi banjir susulan. []

Redaksi11