PENAJAM PASER UTARA – Momentum bulan Muharram 1447 Hijriah dimaknai secara mendalam oleh masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur. Sebanyak 170 anak yatim dan penyandang disabilitas menerima bantuan sosial pada Jumat sore (04/07/2025) dalam sebuah kegiatan bertajuk Lebaran Anak Yatim dan Penyandang Disabilitas yang digelar di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten PPU.
Kegiatan ini merupakan hasil sinergi antara Pemerintah Kabupaten PPU, Kemenag, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten PPU, serta peran serta dari masyarakat dan para tokoh agama setempat. Acara serupa juga dilaksanakan secara serentak di berbagai wilayah Indonesia sebagai bagian dari gerakan nasional kepedulian sosial.
Sekretaris Daerah Kabupaten PPU, Tohar, yang hadir langsung dalam acara tersebut, menyampaikan bahwa kegiatan ini mencerminkan nilai-nilai luhur dalam ajaran Islam yang mengedepankan solidaritas dan kepedulian terhadap sesama. Ia menyampaikan bahwa kegiatan tersebut tidak hanya bersifat seremonial tahunan, tetapi merupakan wujud nyata dari kepedulian sosial yang harus terus dipupuk.
“Terlepas dari apakah kegiatan ini terstruktur atau tidak, yang jelas ini merupakan bentuk kewajiban kita bersama. Apalagi kegiatan ini juga menjadi bagian dari agenda nasional. Esensinya adalah bagaimana kita bisa hadir bagi mereka yang membutuhkan,” ujar Tohar.
Ia juga menjelaskan bahwa penggunaan kata “lebaran” sebagai nama kegiatan bukan tanpa alasan. Menurutnya, lebaran mengandung makna sukacita, yang diharapkan juga dapat dirasakan oleh anak-anak yatim dan penyandang disabilitas penerima manfaat.
“Lebaran identik dengan momen kebahagiaan. Kita ingin kebahagiaan itu juga dirasakan oleh anak-anak yatim dan saudara-saudara kita penyandang disabilitas,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Tohar mengimbau masyarakat agar terus menumbuhkan kesadaran berzakat dan bersedekah. Menurutnya, zakat bukan sekadar ekspresi empati, tetapi merupakan bagian dari kewajiban yang diatur dalam ajaran agama.
“Ini bukan soal mengasihani, tapi menjalankan syariat. Kita hanya menjadi penghubung antara umat dan para mustahik. Semoga Allah memberikan kita kekuatan dan keistiqomahan, serta memberkahi para muzakki yang telah dan akan terus berkontribusi melalui zakat, infak, dan sedekah,” tuturnya.
Tohar juga menggarisbawahi pentingnya gerakan zakat yang inklusif dan menyeluruh agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh golongan yang berhak menerima, terutama delapan kelompok penerima zakat (asnaf).
“Jika kesadaran kolektif ini terus tumbuh, saya yakin Baznas kita akan mampu berbuat lebih banyak dan menjangkau lebih dalam,” ujarnya.
Ia turut menyampaikan apresiasi kepada para pendamping, pengasuh, serta keluarga besar dari anak-anak yatim dan penyandang disabilitas yang telah menunjukkan keteguhan dan ketulusan dalam mendampingi serta membimbing anak-anak istimewa tersebut.
“Momentum berbagi kebahagiaan ini menjadi refleksi dari kuatnya sinergi antara pemerintah daerah, lembaga keagamaan, dan masyarakat dalam membangun lingkungan yang inklusif serta menjunjung tinggi nilai solidaritas sosial dan keberagaman,” lanjutnya.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten PPU berharap semangat kepedulian yang ditumbuhkan selama bulan Muharram dapat terus menginspirasi masyarakat untuk lebih peka dan peduli terhadap mereka yang membutuhkan uluran tangan.[]
Penulis: Subur Priono | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan