BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan memberikan dukungan penuh terhadap keberlanjutan program Integrated Farming System (IFS) yang dikelola oleh Kodam VI/Mulawarman. Program tersebut dinilai mampu menunjukkan hasil konkret dalam waktu yang relatif singkat serta melibatkan masyarakat secara aktif dalam memperkuat ketahanan pangan daerah.
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, mengapresiasi inisiatif dari jajaran TNI yang dianggap sejalan dengan arahan nasional dalam Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2025. Regulasi tersebut mendorong pemerintah daerah untuk mengembangkan lahan pertanian baru sebagai bagian dari strategi membangun ketahanan pangan secara menyeluruh di berbagai wilayah.
“Saya bangga dengan upaya Kodam VI/Mulawarman yang tidak hanya membangun sistem pertanian terpadu, tetapi juga melibatkan kelompok petani lokal. Ini bisa menjadi contoh baik yang dapat direplikasi di wilayah lain,” ujarnya, Jumat (04/07/2025).
Meski baru berjalan sekitar tiga bulan, program IFS disebut telah memberikan dampak nyata, terutama di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan. Menurut Bagus, Balikpapan mulai menunjukkan potensi untuk mewujudkan kemandirian dalam produksi pangan.
“Dari hasil yang ada, kita bisa melihat bahwa lahan-lahan yang sebelumnya belum dimanfaatkan kini mulai produktif. Bahkan, sudah ada hasil dari peternakan seperti telur ayam. Ini menjadi langkah awal yang menjanjikan,” tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran generasi muda dalam keberlanjutan sektor pertanian. Menurutnya, regenerasi petani menjadi tantangan serius yang harus diatasi melalui pendekatan yang lebih modern dan inklusif.
“Kami ingin pertanian tidak hanya digerakkan oleh kelompok usia lanjut. Anak-anak muda juga perlu diberi ruang dan motivasi agar mau terlibat dalam bidang ini,” ucapnya.
Sementara itu, Komandan Kodim Asterdam VI/Mulawarman, Kolonel Kav M. Arifin, menyatakan bahwa pencapaian program IFS merupakan hasil dari kerja sama erat antara pihak TNI dan pemerintah daerah. Ia menilai dukungan dari Pemkot Balikpapan sangat membantu dalam mempercepat proses pelaksanaan program.
“Dukungan dari Pemkot sangat luar biasa, mulai dari alat pertanian, pendampingan teknis, hingga dukungan kesehatan hewan. Inilah yang membuat program bisa berjalan lancar dan sesuai target,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa capaian ini bukan semata hasil kerja institusinya, melainkan buah kolaborasi dengan petani lokal yang berperan langsung di lapangan.
“Ketahanan pangan tidak mungkin tercapai tanpa keikutsertaan petani. Mereka adalah garda terdepan dari semua proses ini,” pungkasnya.[]
Penulis: Desy Alfy Fauzia | Penyunting: Rasidah