PONTIANAK – Ketua TP-PKK Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Hj. Erlina, S.H., M.H., memimpin gerakan tanam cabai di Dusun Tani Makmur, Desa Peniti Besar, Kecamatan Segedong, Jumat (17/05/2024). Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan terhadap program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, dengan melibatkan sejumlah pejabat daerah, termasuk Staf Ahli Gubernur Bidang Pembangunan dan Ekonomi, Christianus Lumano, S.E., serta kepala dinas terkait.
“Gerakan ini wujud nyata komitmen kami mendukung Asta Cita Presiden, khususnya pemanfaatan lahan kosong untuk ketahanan pangan,” ujar Erlina yang juga mantan Bupati Mempawah dua periode itu. Ia menekankan pentingnya inisiatif menanam komoditas strategis seperti cabai di pekarangan rumah maupun lahan produktif.
Berdasarkan informasi Camat Segedong, akan ada perluasan lahan tanam seluas 2 hektare untuk komoditas pertanian. “Langkah ini perlu dikembangkan agar masyarakat mandiri dan harga stabil,” tambah Erlina. Upaya tersebut disebut berhasil menekan inflasi harga cabai. Dari puncak harga Rp100 ribu per kilogram beberapa waktu lalu, kini turun menjadi Rp27 ribu. “Ini bukti keberhasilan sinergi program nasional dan implementasi di daerah,” tegasnya.
Erlina juga mengungkapkan capaian penanaman jagung di Kabupaten Mempawah. Sebanyak 201 hektare lahan telah ditanami jagung, dengan rencana tambahan 19 hektare. Dua kecamatan, Anjongan dan Jongkat, bahkan telah memiliki depot khusus pengembangan jagung. “Saya minta setiap kecamatan di Mempawah minimal miliki 1 hektare lahan jagung. Dinas Pertanian harus mendukung ini,” pesannya.
Gerakan tanam cabai di Desa Peniti Besar dihadiri pula Ketua TP PKK Kabupaten Mempawah, Dekranasda, serta perwakilan dinas kelautan dan perikanan. Erlina mencontohkan keberhasilan serupa di Polda Kalbar, di mana Mempawah menjadi daerah keempat terbesar penanaman jagung di Kalbar. “Kemandirian pangan dimulai dari optimalkan potensi lokal. Mari kita terus bergerak bersama,” ajaknya.
Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang Pemprov Kalbar menekan ketergantungan impor bahan pangan. Selain cabai dan jagung, rencana pengembangan komoditas lain seperti bawang dan sayuran organik juga sedang dirancang. “Prinsipnya, semua lahan menganggur harus produktif. Ini langkah konkret untuk rakyat sejahtera,” tutup Erlina. []
Redaksi11