SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terus mendorong terwujudnya pendidikan yang berkualitas dan mampu melahirkan generasi unggul yang siap bersaing di tingkat nasional maupun global. Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, melalui kebijakan strategis di sektor pendidikan, menargetkan peningkatan kompetensi lulusan sebagai bagian dari pembangunan sumber daya manusia yang berkelanjutan.
Hal ini disampaikan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Plt Kadisdikbud) Provinsi Kaltim, Armin, saat membuka Workshop Pendidikan bertema “Peningkatan Kapasitas Guru dalam Pemanfaatan Teknologi Digital” yang digelar di Ballroom Harris Hotel, Jalan Untung Suropati, Samarinda, pada Selasa (10/06/2025). “Gubernur Kaltim menetapkan kebijakan yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan sehingga menghasilkan lulusan yang dapat bersaing secara nasional bahkan global,” ujar Armin di hadapan peserta workshop.
Armin menekankan pentingnya percepatan dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kalimantan Timur. Upaya ini mencakup penguatan kelembagaan, peningkatan sarana dan prasarana, perbaikan manajemen pendidikan, serta peningkatan kompetensi para pendidik.
Menurutnya, keberhasilan peningkatan kualitas pendidikan hanya dapat tercapai melalui sinergi lintas sektor. Kolaborasi antara pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, serta para pemangku kepentingan lainnya dianggap mutlak diperlukan untuk mempercepat transformasi pendidikan. “Upaya percepatan peningkatan kualitas ini hanya dapat dilakukan dengan melalui sinergi antara segenap pemangku kepentingan di bidang peningkatan kualitas sumber daya manusia, melalui sektor pendidikan, baik antara pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota,” tegas Armin.
Sebagai bagian dari roadmap pendidikan jangka menengah, Armin mengungkapkan bahwa Pemprov Kaltim akan menghadirkan tiga sekolah unggulan yang dirancang dengan standar internasional. Selain itu, implementasi pembelajaran bilingual di sekolah-sekolah juga akan diperluas hingga mencapai 50 persen hingga 70 persen kelas.
“Oleh karena itu nanti di Kaltim akan ada tiga sekolah unggulan, yang didesain khusus dengan standar internasional. Dan kita juga akan menerapkan di sekolah-sekolah, 50 persen hingga 70 persen kelas bilingual,” katanya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan rencana pengembangan kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Plus di Kaltim, yang akan mengadopsi pendekatan pembelajaran berbasis bilingual serta integrasi proyek riset (research project), bekerja sama dengan institusi pendidikan internasional. “Diterangkan oleh Armin, di Kaltim akan didesain kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Plus, yang menerapkan metode bilingual, dan research project bekerjasama dengan pihak Cambridge University, Inggris.” “Nah untuk metode research project ini akan kita adopsi dari metode yang dihadirkan oleh Adelaide University,” tuturnya.
Dalam penguatan karakter dan pengembangan pola pikir siswa, Armin menggarisbawahi pentingnya membudayakan keterampilan menulis di kalangan pelajar. Hal ini, katanya, menjadi salah satu strategi untuk menumbuhkan daya kritis dalam proses belajar. “Jadi mohon kepada teman-teman guru kalau mengajar dibudayakan itu kemampuan menulis,” tandasnya.
Armin menutup sambutannya dengan menyampaikan bahwa peta jalan pendidikan di Kaltim dirancang secara matang dan terarah. Ia optimistis dalam kurun waktu dua hingga tiga tahun ke depan, pendidikan di Kaltim akan melahirkan lulusan yang kompetitif dan mampu menjawab tantangan zaman. “Inilah gambaran,” pungkas Armin, “perencanaan peta jalan pendidikan di Provinsi Kaltim, sehingga dalam dua atau tiga tahun ke depan lulusan lembaga pendidikan di Kaltim akan memiliki daya saing yang baik.” []
Penulis: Himawan Yokominarno | Penyunting: Rasidah S.M | ADV Diskominfo Kaltim
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan