SAMARINDA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) terus memperkuat komitmennya terhadap kesejahteraan tenaga pendidik melalui perluasan program Jospol (Jaminan Sosial dan Pelayanan Pendidikan). Jika sebelumnya insentif hanya diberikan kepada guru tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), kini program ini juga menyasar guru-guru di jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Ibtidaiyah (MI), hingga guru swasta di seluruh kabupaten dan kota se-Kaltim.
Langkah ini merupakan realisasi dari janji politik Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, dalam agenda reformasi pendidikan yang berorientasi pada peningkatan kualitas dan kesejahteraan pendidik. Program ini dirancang untuk menyentuh seluruh jenjang pendidikan formal secara merata, baik negeri maupun swasta.
Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, dalam wawancara resmi pada Rabu (25/5/2025), menyampaikan bahwa perluasan cakupan Jospol merupakan kebijakan strategis yang bertujuan menciptakan pemerataan kesejahteraan di sektor pendidikan. “Program insentif guru juga kami perluas. Kini tidak hanya SMA, tapi juga guru-guru SD, SMP, MI, dan swasta turut menerima, sesuai dengan janji Gubernur,” ucap Sri Wahyuni.
Ia menjelaskan bahwa pendataan guru penerima insentif dilakukan melalui koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota. Validitas dan keabsahan data menjadi tanggung jawab masing-masing daerah, guna memastikan bahwa insentif disalurkan kepada guru yang benar-benar aktif dan memenuhi syarat. “Insentif disalurkan berdasarkan data yang dihimpun oleh kabupaten/kota. Mereka yang bertanggung jawab penuh atas keabsahan data. Jadi tidak sembarangan,” tegasnya.
Melalui program Jospol, setiap guru penerima akan memperoleh insentif tetap sebesar Rp500.000 per bulan. Insentif ini diberikan secara berkelanjutan selama lima tahun sebagai bentuk apresiasi atas pengabdian guru dalam mencerdaskan generasi muda Kalimantan Timur.
Pemerintah provinsi menyadari bahwa guru, baik di lembaga negeri maupun swasta, memiliki kontribusi besar dalam pembangunan sumber daya manusia. Oleh karena itu, keberlanjutan dan perluasan program ini diharapkan mampu meningkatkan semangat para guru dalam menjalankan tugasnya, sekaligus mendorong peningkatan mutu pendidikan di daerah.
Dengan implementasi yang menjangkau semua jenjang pendidikan, program Jospol menjadi bukti nyata keseriusan Pemprov Kaltim dalam melaksanakan reformasi pendidikan yang inklusif dan berkeadilan. Kebijakan ini sekaligus menjadi penggerak bagi peningkatan kualitas layanan pendidikan secara merata di seluruh wilayah Kalimantan Timur. []
Penulis: Rifky Irlika Akbar | Penyunting: Rasidah | ADV Diskominfo Kaltim
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan