Pemprov Kaltim Siapkan Rp 200 Milyar untuk Percepatan Pembangunan Sanitasi

SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan akses sanitasi permukiman yang layak dan berkelanjutan bagi masyarakat. Langkah ini ditandai dengan digelarnya Kick-Off Meeting Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Tahun 2025 yang berlangsung di Ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Selasa (03/06/2025) lalu.

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (DPUPRPERA) Provinsi Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda. Dalam sambutannya, Aji Muhammad Fitra Firnanda menyampaikan bahwa pembangunan sanitasi menjadi agenda penting dalam mewujudkan kualitas hidup masyarakat yang lebih sehat dan bermartabat.

“Sanitasi bukan proyek yang glamor seperti jalan atau gedung. Tapi justru sangat krusial karena menyangkut kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara langsung,” tegas Aji Muhammad Fitra Firnanda. Berdasarkan data terbaru, capaian pembangunan sanitasi di Kaltim mengalami kemajuan signifikan. Pada tahun-tahun sebelumnya, angka akses sanitasi layak berada pada kisaran 74 persen. Namun hingga awal tahun 2025, telah meningkat menjadi 84 persen.

Meski demikian, angka tersebut masih belum memenuhi target nasional yang ditetapkan sebesar 100 persen. Artinya, sekitar 16 persen masyarakat Kaltim saat ini masih belum memiliki akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak. “Ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi kita semua. Karena membangun sanitasi tidak cukup hanya dengan infrastruktur fisik, tetapi juga menyentuh aspek edukasi dan perubahan perilaku,” Kata Aji Muhammad Fitra Firnanda.

Untuk mendukung percepatan capaian target, Pemprov Kaltim telah menyiapkan dana sebesar Rp 200 miliar. Anggaran ini akan disalurkan melalui skema Bantuan Keuangan (Bankeu) kepada kabupaten dan kota yang memiliki tanggung jawab langsung atas pembangunan sanitasi di wilayah masing-masing. Langkah ini dinilai sebagai bentuk keseriusan Pemprov dalam mendorong kolaborasi lintas sektor serta memperkuat peran pemerintah daerah dalam membangun sistem sanitasi yang aman, terpadu, dan berkelanjutan.

“Kita ingin pembangunan sanitasi ini menjadi gerakan bersama. Tidak bisa hanya dilakukan oleh satu pihak. Maka dari itu, pendekatan kolaboratif dan adaptif sangat kita tekankan,” lanjutnya. Menurut Aji Muhammad Fitra Firnanda, keberhasilan pembangunan sanitasi tidak hanya akan berdampak pada kondisi lingkungan, tetapi juga akan memberikan pengaruh besar terhadap produktivitas dan derajat kesehatan masyarakat, terutama anak-anak.

Penurunan angka penyakit berbasis lingkungan, peningkatan kualitas air bersih, serta pengurangan beban pembiayaan kesehatan adalah sebagian dari manfaat langsung yang diharapkan dapat dirasakan masyarakat jika sanitasi tertangani dengan baik.

“Sanitasi adalah investasi jangka panjang. Kalau kita bisa menyelesaikannya hari ini, generasi mendatang akan tumbuh lebih sehat, lebih kuat, dan lebih sejahtera,” pungkasnya. Kick-Off Meeting PPSP 2025 ini juga dihadiri oleh perwakilan pemerintah kabupaten/kota, instansi teknis, Bappeda, serta mitra pembangunan yang turut mendukung agenda sanitasi nasional.[]

Penulis: Himawan Yokominarno | Penyunting: Rasidah | ADV Diskominfo Kaltim

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X