KUTAI KARTANEGARA – Upaya menciptakan sistem pendidikan yang merata dan berkualitas di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus digencarkan melalui langkah-langkah strategis. Salah satunya ialah penyelenggaraan Rapat Koordinasi (Rakor) Penataan Guru dan Tenaga Kependidikan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari di Hotel Grand Fatma, dimulai pada Selasa (10/06/2025).
Langkah tersebut menjadi bukti bahwa Disdikbud Kukar tidak hanya fokus pada pembangunan fisik sekolah, tetapi juga memberi perhatian serius terhadap penyebaran tenaga pendidik. Rakor ini menyasar satuan pendidikan dasar hingga pendidikan nonformal, mencakup jenjang PAUD, SD, dan SMP.
Sekretaris Disdikbud Kukar, Joko Sampurno, membuka Rakor dengan menekankan pentingnya penataan tenaga pendidik berdasarkan kebutuhan aktual di sekolah-sekolah. Ia menyampaikan keprihatinan atas ketidakseimbangan distribusi guru di beberapa wilayah.
“Kegiatan ini penting untuk memastikan distribusi guru dan tenaga kependidikan di sekolah-sekolah benar-benar sesuai kebutuhan. Jangan sampai ada sekolah kelebihan guru di satu sisi, sementara sekolah lain mengalami kekurangan,” ujar Joko di hadapan peserta Rakor.
Sebanyak 207 peserta mengikuti kegiatan ini, yang terdiri dari kepala sekolah, pengawas, dan perwakilan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari berbagai wilayah di Kukar. Rakor ini juga diperkuat oleh kehadiran narasumber dari Balai Guru dan Tenaga Kependidikan Kalimantan Timur, yang turut membahas pendekatan teknis dan kebijakan terbaru dalam penataan SDM pendidikan.
Joko menegaskan bahwa penataan tenaga kependidikan bukan hanya soal administrasi, tetapi juga berimplikasi pada pengambilan keputusan penting, seperti proses mutasi guru, perekrutan pegawai baru, hingga pengembangan kompetensi tenaga pendidik.
“Penataan ini juga menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan, baik soal mutasi, rekrutmen, hingga peningkatan kualitas tenaga kependidikan,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa pemerataan guru menjadi tantangan besar, terutama di wilayah-wilayah terpencil. Karena itu, ia mengajak kepala sekolah dan pengawas untuk lebih aktif dalam menyampaikan data kebutuhan dan kondisi riil di lapangan.
“Kami harap setelah Rakor ini ada langkah konkret di lapangan. Tidak cukup hanya perencanaan di atas kertas. Kepala sekolah dan pengawas harus aktif mengidentifikasi dan menyampaikan kebutuhannya,” tutup Joko.
Dengan pelaksanaan Rakor ini, Disdikbud Kukar memperlihatkan komitmen nyata dalam mewujudkan pemerataan layanan pendidikan. Melalui kolaborasi dan koordinasi yang lebih erat antarpemangku kepentingan, harapannya mutu pendidikan di Kukar dapat terus meningkat secara berkelanjutan. [] ADVERTORIAL
Penulis : Anggi Triomi | Penyunting: Nursiah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan