Pengembangan Produk Desa Berbasis Limbah

KUTAI KARTANEGARA — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) terus memperkuat komitmennya dalam mendorong pemberdayaan desa melalui pengembangan produk kreatif berbasis limbah. Upaya tersebut dipandang sebagai langkah strategis untuk mendukung terwujudnya visi pembangunan daerah Kukar Idaman Terbaik, yang menekankan inovasi, keberlanjutan lingkungan, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono, menegaskan bahwa pengelolaan sampah tidak lagi dapat dipandang sebagai sekadar persoalan kebersihan, melainkan harus ditempatkan sebagai peluang ekonomi baru yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, terutama desa-desa yang memiliki sumber daya lokal melimpah.

“Sampah bukan hanya persoalan kebersihan, tetapi peluang ekonomi. Jika dikelola dengan tepat, limbah memiliki potensi besar menjadi produk bernilai dan membuka kesempatan usaha bagi masyarakat desa,” ucap Sunggono di Tenggarong, Minggu (30/11/2025).

Menurutnya, setiap desa di Kukar memiliki karakter dan potensi material berbeda yang dapat dikembangkan menjadi produk unggulan. Desa yang memiliki aktivitas industri perkayuan, misalnya, menghasilkan volume limbah kayu cukup besar seperti potongan kecil, bekas ketam, hingga serpihan halus. Selama ini limbah tersebut sering kali dianggap tidak memiliki kegunaan dan hanya dibuang.

Padahal, kata Sunggono, material tersebut memiliki nilai ekonomis tinggi apabila diolah kembali menjadi kerajinan, produk dekoratif, aksesoris rumah, hingga perabot kecil bernilai estetika tinggi.

“Limbah kayu yang selama ini dianggap sisa tak berguna sebenarnya dapat disulap menjadi produk kreatif yang layak jual, sehingga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa pengelolaan sampah kreatif di desa memberikan dampak berlapis, mulai dari penurunan volume sampah, pembukaan peluang usaha baru, hingga peningkatan kapasitas masyarakat dalam memanfaatkan potensi lokal secara produktif.

Sejalan dengan itu, pemerintah daerah memastikan dukungan penuh melalui pelatihan, pendampingan teknis, serta fasilitasi promosi dan pemasaran untuk produk-produk berbasis limbah. Sinergi tersebut diharapkan mampu memperkuat daya saing desa serta menjadikan produk daur ulang sebagai identitas daerah.

“Pemerintah tidak akan membiarkan desa berjalan sendiri. Kami siap mendampingi, mulai dari pelatihan hingga pemasaran produk. Kami ingin produk daur ulang menjadi identitas baru yang membanggakan dan mampu bersaing,” tegas Sunggono.

Ia juga mengajak seluruh desa di Kukar untuk lebih kreatif dan berani mengambil langkah inovatif dalam menggali potensi lokal demi penguatan ekonomi masyarakat.

“Langkah kecil dari desa dapat melahirkan dampak besar bagi kemajuan Kukar. Pengembangan produk berbasis limbah bukan hanya solusi lingkungan, tetapi juga strategi menuju ekonomi desa yang lebih kuat dan mandiri,” pungkasnya.

Dengan gerakan ini, Pemkab Kukar menegaskan komitmennya menciptakan sistem pembangunan berkelanjutan berbasis partisipasi masyarakat dan pemanfaatan sumber daya lokal secara optimal. [] ADVERTORIAL

Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com