KKI Kaltim Usung Visi Generasi Emas dalam Musda IV

SAMARINDA – Isu kependudukan di Kalimantan Timur kini memasuki babak baru, seiring dengan kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) yang membawa tantangan sekaligus peluang besar. Di tengah dinamika ini, Koalisi Kependudukan Indonesia (KKI) Kalimantan Timur menggelar Musyawarah Daerah (Musda) IV sebagai upaya merumuskan kebijakan kependudukan yang lebih strategis, adaptif, dan responsif terhadap perubahan zaman.

Kegiatan yang dilangsungkan secara hybrid pada Jumat (16/05/2025) di Gedung Bangga Kencana, Kantor Perwakilan BKKBN Kaltim ini dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji. Sejumlah tokoh penting turut hadir secara langsung, termasuk Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Nurizky Perdanajati, Kepala Dinas PPPA Noryani Sorayalita, Kepala Dinas Kesehatan dr. Jaya Mualimin, dan Ketua KKI Kaltim Prof. Hariyanto. Musda ini juga diikuti secara daring oleh Sekretaris Umum KKI Nasional, Dwini Handayani.

Forum ini tak sekadar menjadi ajang konsolidasi organisasi, tetapi juga momen penting untuk meninjau kembali arah kebijakan kependudukan di Benua Etam yang kini dihuni lebih dari 4,2 juta jiwa. Dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, khususnya akibat arus migrasi menuju kawasan IKN, Kaltim dihadapkan pada tantangan nyata dalam hal penyediaan lapangan kerja, akses pendidikan, layanan kesehatan, dan pemerataan pembangunan.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Seno Aji menegaskan bahwa forum Musda menjadi ruang strategis untuk memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan dalam mengelola isu kependudukan secara komprehensif. “Semoga forum ini menghasilkan keputusan-keputusan yang membawa manfaat besar bagi kemajuan Kalimantan Timur, dan menjadi tonggak penting dalam membangun masa depan kependudukan yang lebih baik di Benua Etam,” ujarnya.

Seno Aji juga menyoroti pentingnya kerja sama lintas sektor, terutama dalam mengawal kebijakan yang benar-benar menjawab akar persoalan di masyarakat. Ia menilai kehadiran IKN tidak hanya membawa euforia pembangunan, tetapi juga menuntut kesiapan daerah dalam membangun tatanan sosial yang inklusif dan berkelanjutan. “Di tengah dinamika ini, kita menghadapi tantangan besar seperti peningkatan arus migrasi, kebutuhan lapangan kerja, akses pendidikan dan layanan kesehatan, serta pemerataan pembangunan. Karena itu, peran KKI sangat penting untuk memastikan kebijakan kependudukan yang menyentuh akar persoalan,” jelasnya.

Lebih jauh, Seno menyampaikan apresiasinya terhadap eksistensi KKI yang telah berkontribusi nyata dalam isu-isu kependudukan di Kalimantan Timur selama 16 tahun terakhir. Ia menekankan bahwa KKI bukan hanya lembaga yang bergerak dalam tataran wacana, tetapi telah menjadi aktor penting dalam pelaksanaan langsung di lapangan. “Sudah 16 tahun KKI hadir di Kaltim dan telah memberikan dampak nyata di lapangan. KKI bukan sekadar lembaga yang bicara data, tetapi juga bertindak langsung menyentuh masyarakat. Itu yang membuat kami memahami kondisi kependudukan secara lebih utuh,” pungkasnya.

Musda IV juga dijadikan momentum untuk memilih ketua KKI Kaltim periode 2025–2029 serta menyusun rencana kerja yang sinergis dengan visi “Kaltim Sukses Menuju Generasi Emas 2040.” Strategi yang akan disusun diharapkan mencakup pendekatan inovatif, terukur, dan berbasis data, sehingga mampu menjawab tantangan demografi dan memperkuat daya saing sumber daya manusia Kalimantan Timur di masa mendatang. []

Penulis: Muhammad Ihsan | Penyunting: Rasidah | ADV Diskominfo Kaltim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com