Perpani Kaltim: Biaya Mandiri, Semangat Tetap Tinggi

SAMARINDA – Meningkatnya semangat atlet muda Kalimantan Timur dalam menghadapi Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Panahan Junior 2025 menjadi sorotan positif bagi dunia olahraga daerah. Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kalimantan Timur melihat antusiasme ini bukan hanya sebagai angka partisipasi, melainkan sebagai indikator tumbuhnya kesadaran bertanding dan kemandirian para atlet usia muda.

Ketua Perpani Kaltim, Sutomo Jabir, menyatakan bahwa pihaknya tidak akan membatasi jumlah peserta secara ketat, meskipun proyeksi jumlah atlet yang akan berangkat bisa mencapai 50 hingga 60 orang. Bagi Sutomo, kuantitas bukanlah masalah, selama keikutsertaan atlet itu memberi manfaat dalam jangka panjang. Ia juga menekankan bahwa tidak ada beban finansial terhadap organisasi karena seluruh biaya ditanggung masing-masing peserta.

“Kemungkinan pesertanya nanti bisa lebih dari itu, bisa sampai 50 hingga 60. Gak bisa kita larang membatasi, gak usah banyak-banyak supaya persentase yang ada dan perolehan tim kelihatan. Tapi yah, hitung-hitung untuk menambah jam terbang mereka, yah gak apa-apa kan, toh kita tidak biayai, mereka biaya sendiri,” ujar Sutomo dalam keterangannya pada (02/06/2025).

Menurutnya, kondisi ini juga terjadi di beberapa daerah lain, bukan hanya di Kaltim. Keikutsertaan mandiri para atlet dalam ajang nasional menjadi tren positif yang mencerminkan kedewasaan dan semangat tinggi dari para atlet muda. Mereka tidak lagi semata-mata mengandalkan dukungan organisasi, melainkan aktif mengejar peluang sendiri untuk meningkatkan kemampuan mereka.

Lebih lanjut, Sutomo mengungkapkan bahwa antusiasme atlet bahkan telah meluas ke lapisan bawah, di mana atlet-atlet peringkat lima dan enam kini bersiap siaga mengisi posisi jika atlet unggulan berhalangan hadir.

“Saya berbincang-bincang dengan teman-teman dari Jawa Barat, setiap event seperti itu mereka antusias, bahkan peringkat lima dan enam ini mengintip. Begitu peringkat empat gak mau ikut atau peringkat tiga, mereka naik. Luar biasa antusias dari teman-teman atlet kita ini untuk ikut dalam setiap event-event itu. Gak mikir biaya lagi mereka. Ini merupakan tren positif di kalangan atlet kita,” tambahnya.

Situasi ini memperlihatkan bahwa pola pikir para atlet muda kini telah berubah. Mereka tidak hanya ingin menjadi peserta, tetapi juga ingin bersaing secara sehat dan membuktikan diri. Tren semacam ini diyakini menjadi fondasi penting dalam pembinaan olahraga, karena keberhasilan tidak hanya diukur dari medali, tetapi juga dari mentalitas atlet.

Kejurnas Junior pun menjadi medan penting untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap potensi, kesiapan, dan daya juang atlet muda. Pengalaman dari ajang ini akan menjadi modal penting saat mereka melangkah ke tingkat senior maupun internasional.

Dengan semangat yang menggebu, Perpani Kaltim optimistis bahwa akan lahir bibit-bibit baru yang nantinya bisa bersaing di level nasional bahkan internasional. Diharapkan pula dukungan dari pemerintah dan masyarakat terus mengalir agar iklim pembinaan panahan semakin kuat dan berkesinambungan. []

Penulis: Yus Rizal Zulfikar | Penyunting: Nursiah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X