KUTAI KARTANEGARA – PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) menegaskan komitmennya untuk menunggu hasil uji laboratorium guna mendapatkan kejelasan terkait kasus gagal panen kerang dara di Kecamatan Muara Badak.
Perusahaan juga menyatakan dukungannya terhadap langkah yang diambil Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dalam menyelesaikan masalah ini secara ilmiah dan berbasis data.
Manager Comrel & CID PT Pertamina Hulu Indonesia, Dony Indrawan, menyatakan keprihatinannya atas dampak yang dirasakan oleh masyarakat akibat permasalahan ini.
“Kami memahami kesulitan yang dihadapi warga akibat gagal panen ini. PHSS menghormati proses investigasi yang tengah berjalan dan menunggu hasil kajian yang dilakukan oleh pihak berwenang,” ucapnya kepada awak media, Jumat (07/02/2025).
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Kepala Bidang Penataan & Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, Abd. Hamid Budiman, mengungkapkan bahwa saat ini uji laboratorium sedang dilakukan di Institut Pertanian Bogor (IPB). Pengujian ini dilakukan berdasarkan rekomendasi dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman.
Uji laboratorium mencakup tiga aspek utama, yaitu analisis lumpur untuk mengetahui kemungkinan dampak aktivitas industri, pemeriksaan jaringan tubuh kerang, serta evaluasi kondisi tanah di sekitar lokasi budidaya kerang dara.
Hamid juga menjelaskan bahwa keterlambatan laporan dari warga menjadi hambatan dalam investigasi awal.
Oleh karena itu, pengujian difokuskan pada analisis lumpur dan lingkungan budidaya kerang dara, sementara sampel air yang sudah tidak relevan tidak diuji.
Hasil dari uji laboratorium diperkirakan akan keluar dalam dua bulan ke depan.
Dengan proses investigasi yang masih berlangsung, PHSS berharap semua pihak dapat menunggu hasil uji laboratorium sebagai dasar pengambilan keputusan yang adil dan berdasarkan fakta. []
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Nistia Endah Juniar Prawita