Potensi Pemuda Kaltim Didukung, Tak Hanya di Forum Formal

SAMARINDA – Di balik berbagai forum dan program yang dijalankan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur (Dispora Kaltim), ada semangat untuk mematahkan batasan sosial dan psikologis yang selama ini membayangi pemuda. Di tengah tantangan zaman yang kian kompleks, para pemuda Kalimantan Timur tidak lagi sekadar diposisikan sebagai objek pembangunan, tetapi sebagai aktor utama dalam proses transformasi sosial.

Langkah ini tercermin dalam pernyataan Rusmulyadi, Sub Koordinator Kepemimpinan, Kepeloporan, dan Kemitraan Pemuda Dispora Kaltim, saat ditemui di Kantor Dispora Kaltim pada Jumat (11/07/2025). Ia menyampaikan bahwa peran pemuda tidak dapat disepelekan dalam pembangunan masa depan bangsa.

“Pemuda itu harus aktif dan disiplin. Mereka adalah orang-orang spesial yang punya kualitas dan pemikiran bagus. Sayangnya, kadang rasa malu malah menutupi potensi itu. Padahal, mereka seharusnya tidak perlu malu karena semua pemuda mendapat kesempatan yang sama dari pemerintah,” ujarnya.

Pernyataan tersebut tidak hanya menyentuh tataran konseptual, melainkan juga membuka ruang keberanian bagi pemuda untuk keluar dari ketidakpercayaan diri. Salah satu contoh konkret adalah keberadaan Forum Pemuda Disiplin, yang menjadi ajang pembuktian kapasitas anak muda Kaltim melalui berbagai kegiatan lokal hingga nasional.

“Forum Pemuda Disiplin, misalnya, sudah terlibat dalam banyak kegiatan yang positif. Semua itu kami fasilitasi, mulai dari keberangkatan, akomodasi, hingga pengembangan kapasitas,” jelas Rusmulyadi.

Dispora Kaltim tidak berhenti pada forum formal. Kesempatan diberikan merata, termasuk bagi mereka yang menekuni bidang nontradisional seperti seni hiburan. Dukungan terhadap Budi Hardian, seorang komika muda asal Kaltim yang mengikuti audisi Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) di Jakarta, menjadi bukti konkret.

“Ketika Budi mau berangkat ke Jakarta untuk ikut audisi SUCI, kami fasilitasi keberangkatannya. Itu bentuk kepedulian kami. Kami ingin semua potensi pemuda bisa didukung dan diberi ruang, tak terkecuali di bidang seni dan hiburan,” tambahnya.

Namun, Rusmulyadi menegaskan bahwa tanggung jawab pengembangan tidak bisa dibebankan sepenuhnya pada pemerintah. Keterlibatan pemuda sendiri menjadi penentu utama keberhasilan program.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Kalau teman-teman dari forum tidak aktif atau tidak menyampaikan data dan perkembangan ke kami, tentu akan sulit juga untuk memberikan dukungan secara spesifik,” tegasnya.

Ia pun mendorong semua pemuda untuk lebih terbuka dalam mengejar kesempatan. Menurutnya, keberanian dan kemauan untuk tampil merupakan syarat utama agar potensi mereka benar-benar berdampak.

“Kuncinya adalah jangan malu. Setiap pemuda punya potensi. Tinggal bagaimana kita semua, termasuk pemerintah, bisa sama-sama mendorong agar potensi itu muncul ke permukaan dan benar-benar memberikan manfaat untuk masyarakat luas,” tutupnya.

Dispora Kaltim berharap, melalui pendekatan yang memberdayakan serta berbasis pengakuan terhadap potensi individu, pemuda-pemuda di Benua Etam tumbuh menjadi generasi yang tangguh, adaptif, dan mampu bersaing secara global.[] ADVERTORIAL

Penulis: Rifky Irlika Akbar | Penyunting: Nursiah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com