Target Air Bersih 2030: Mimpi atau Mampu?

BALIKPAPAN – Kota Balikpapan kembali dihadapkan pada tantangan besar dalam penyediaan air bersih bagi warganya. Pemerintah Kota Balikpapan bersama Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) kini berpacu dengan waktu untuk memenuhi target ambisius: ketersediaan air bersih yang merata bagi seluruh masyarakat pada tahun 2030.

Melalui Rencana Jangka Menengah 2025–2029, PTMB menyiapkan serangkaian proyek strategis yang disebut menjadi kunci mewujudkan target tersebut. Direktur Utama PTMB, Dr. Saharuddin, menegaskan bahwa air bersih adalah kebutuhan dasar yang wajib dijamin negara.
“Dengan adanya kepastian layanan, masyarakat akan lebih mudah beraktivitas, usaha kecil bisa berkembang, dan investasi juga semakin tertarik masuk ke Balikpapan,” ujarnya, Selasa (30/09/2025).

Namun, di balik optimisme itu, kondisi lapangan masih menyimpan pekerjaan rumah besar. Kapasitas produksi air bersih Balikpapan saat ini hanya mencapai 1.460 liter per detik (Lps), dengan sekitar 116.800 sambungan rumah (SR). Angka tersebut belum mampu memenuhi seluruh permintaan warga. Distribusi air di beberapa wilayah masih belum merata, terutama di kawasan dataran tinggi dan pinggiran kota.

Untuk menjawab persoalan tersebut, PTMB menargetkan tambahan kapasitas hampir 1.000 Lps hingga 2030. Tambahan pasokan ini diharapkan mampu menutup kesenjangan layanan yang selama ini terjadi. Rencana pengembangan pun telah tersusun dalam tahapan teknis yang padat.

Pada 2025–2026, akan dilakukan penambahan SIPA Waduk Manggar sebesar 50 Lps untuk melayani Balikpapan Barat. Tahun 2027, proyek pembangunan Embung Aji Raden dan IPA Teritip Tahap II berkapasitas 200 Lps akan dimulai. Kemudian, tahun 2028, SPAM Sepaku–Semoi Tahap I diproyeksikan menambah 393 Lps bagi sekitar 30.000 pelanggan baru. Tahun 2029, SPAM Sepaku–Semoi Tahap II menambah 359 Lps, dan pada 2030, Tahap III akan menambah 198 Lps. Secara keseluruhan, total tambahan pasokan mencapai lebih dari 950 Lps.

Selain membangun sumber baru, PTMB juga menjalankan program Rehabilitasi, Optimalisasi, dan Revitalisasi (RENBIS). Program ini mencakup perbaikan jaringan pipa, peningkatan kinerja instalasi pengolahan air (IPA), pemasangan District Meter Area (DMA), pompa booster untuk kawasan dataran tinggi, serta langkah menekan kebocoran agar distribusi menjadi lebih efisien.

“Insyaallah dengan rangkaian proyek strategis, kita mampu memperluas cakupan layanan hingga puluhan ribu sambungan rumah baru. Target kami bukan hanya menambah kapasitas, tapi juga pemerataan distribusi antar kawasan,” kata Saharuddin.

Menurutnya, keberhasilan proyek-proyek tersebut akan membawa dampak ekonomi yang signifikan. “Ke depan, kami tidak hanya fokus pada penambahan kapasitas, tetapi juga pada pelayanan yang lebih profesional dan distribusi yang merata. Pola hidup masyarakat akan lebih sehat, dan pembangunan kota bisa berjalan lebih seimbang,” tambahnya.

Meski begitu, sejumlah kalangan menilai, target 2030 masih menghadapi tantangan besar. Selain faktor teknis dan pendanaan, keberhasilan proyek bergantung pada konsistensi koordinasi lintas instansi dan dukungan masyarakat. Karena itu, PTMB mengajak publik turut berpartisipasi. “Air bersih adalah kebutuhan bersama. Keberhasilan program ini akan menjadi tonggak penting mewujudkan Balikpapan sebagai kota modern yang layak huni,” tutup Saharuddin.

Kini, pertanyaannya: dengan laju pembangunan dan tantangan di lapangan, apakah target air bersih 2030 bisa benar-benar terwujud, atau hanya sekadar mimpi pembangunan yang belum selesai. []

Penulis: Desy Alfy Fauzia | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com