PU Kukar Pastikan Jembatan Oloy Aman, Fokus Penanganan Oprit yang Terdampak Banjir

KUTAI KARTANEGARA – Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Kutai Kartanegara memastikan kondisi Jembatan Oloy di Desa Katu Batu, Kecamatan Muara Muntai, dalam keadaan aman digunakan oleh masyarakat. Meski demikian, bagian oprit jembatan atau sambungan antara badan jalan dan jembatan masih menjadi perhatian utama lantaran berulang kali mengalami penurunan tanah akibat banjir dan cuaca ekstrem.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Kukar, Linda Juniarti, menegaskan bahwa persoalan yang terjadi tidak menyangkut struktur utama jembatan, melainkan hanya pada bagian timbunan oprit. Menurutnya, kondisi tanah di sekitar lokasi memang labil akibat pengaruh siklus hujan dan kemarau yang silih berganti.

“Struktur jembatan tidak ada masalah. Yang bermasalah hanya di oprit karena banjir menyebabkan tanah labil. Kontraktor sudah empat kali melakukan perbaikan sesuai spesifikasi,” jelas Linda, Selasa (26/08/2025).

Linda menerangkan, kontraktor pelaksana CV. Elza Jaya Prima telah melaksanakan berbagai langkah perbaikan sejak awal pembangunan hingga masa pemeliharaan. Upaya tersebut meliputi pengeluaran timbunan lama, pemasangan bronjong untuk penahan tanah, serta penggunaan geotekstil guna memperkuat daya dukung tanah di sekitar oprit. Namun, setiap kali banjir besar melanda, timbunan tersebut kembali mengalami penurunan sehingga perlu dilakukan perbaikan ulang.

Ia menambahkan, berdasarkan rapat koordinasi tim teknis yang digelar pada 9 Agustus 2025, disimpulkan bahwa desain utama jembatan secara teknis tidak mengalami masalah. Permasalahan yang muncul hanya terjadi pada konstruksi pendukung oprit akibat karakteristik tanah yang mudah berubah. Karena itu, diperlukan penanganan konstruksi tambahan agar masalah serupa tidak terulang di kemudian hari.

“Kalau masih dalam Rencana Anggaran Belanja (RAB), perbaikan tetap menjadi tanggung jawab penyedia. Tetapi bila membutuhkan tambahan penanganan di luar RAB, Dinas PU siap mendukung agar oprit lebih kuat dan tahan lama,” katanya.

Linda juga mengungkapkan, solusi yang sedang dipertimbangkan antara lain penggunaan dinding penahan tanah (DPT) atau penerapan fondasi dalam untuk memperkuat oprit dari risiko penurunan akibat perubahan kondisi tanah. Langkah ini diharapkan dapat memberikan ketahanan jangka panjang bagi jembatan yang menjadi jalur vital penghubung antarwilayah di Kecamatan Muara Muntai tersebut.

Dinas PU Kukar menilai, stabilitas jembatan sangat penting mengingat perannya sebagai akses utama bagi aktivitas ekonomi masyarakat sekitar. Jembatan Oloy tidak hanya digunakan oleh kendaraan pribadi dan roda dua, tetapi juga menjadi jalur distribusi hasil pertanian, perkebunan, dan perikanan dari desa-desa di sekitarnya.

“Kami tetap berkomitmen menjaga fungsi jembatan agar bisa terus digunakan masyarakat. Selama perbaikan berlangsung, akses jembatan tetap dibuka dan dapat digunakan dengan aman,” tegas Linda.

Ia menambahkan, pemantauan rutin terhadap kondisi jembatan juga terus dilakukan oleh tim lapangan Dinas PU Kukar bersama pihak kontraktor untuk memastikan tidak ada gangguan terhadap aktivitas masyarakat. Selain itu, masyarakat sekitar juga diimbau melaporkan segera jika terdapat tanda-tanda kerusakan baru di sekitar oprit agar dapat segera ditindaklanjuti.

Dengan langkah-langkah tersebut, Dinas PU Kukar berharap stabilitas Jembatan Oloy dapat terjaga secara berkelanjutan, sekaligus mendukung kelancaran mobilitas dan pertumbuhan ekonomi wilayah Muara Muntai. Perhatian terhadap kualitas konstruksi menjadi bentuk tanggung jawab pemerintah daerah dalam memberikan infrastruktur yang aman dan andal bagi masyarakat. [] ADVERTORIAL

Penulis: Anggi Triomi | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com