PARLEMENTARIA SAMARINDA – KOMISI IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda menggelar evaluasi kinerja Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA) Kota Samarinda, dalam triwulan pertama tahun 2024 ini.
Evaluasi dilaksanakan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar di ruang rapat gabungan Lantai 1 Kantor DPRD Samarinda, Jalan Basuki Rahmat, Samarinda, beberapa waktu lalu Rabu (03/04/2024). RDP dipimpin Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Sri Puji Astuti didampingi satu orang staf komisi dan seorang staf ahli.
Dalam RDP tersebut, Puji –sapaan akrabnya mengatakan, pihaknya melakukan evaluasi program kerja DP2PA Samarinda selama tiga bulan untuk mengetahui berapa kasus kekerasan yang terjadi di Samarinda beserta penanganannya serta membicarakan program untuk tahun 2025.
“Mengevaluasi sesuai dengan tugas DPRD sebagai pengawasan. Kami ingin melihat kasus yang ada di Kota Samarinda, bukan hanya kekerasan saja tetapi ada stunting, dan mempertanyakan program pada tahun 2025,” ujar politisi Partai Demokrat ini.
Dia mengungkapkan, berdasarkan laporan dari Januari hingga akhir Maret 2024, terdapat 57 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Samarinda. Sebagian besar kasus itu telah ditangani melalui mediasi di Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA).
“Kasus pada 2024 dari Januari hingga akhir Maret kemarin ada 57 kasus yang sebagian besar sudah tertangani, karena di UPTD PPA itu ada mediator,” ungkap wakil rakyat dari daerah pemilihan Kecamatan Samarinda Ulu ini.
Dalam kesempatan itu, Puji berharap DP2PA Samarinda dapat meningkatkan kinerjanya dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Dia juga mengharapkan masyarakat dapat berperan aktif dalam mencegah atau melaporkan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi di Samarinda.
“Kami bisa melihat langsung kerja dari DP2PA Samarinda dari Januari sampai Maret 2024, dan berharap jangan sampai ke depannya makin banyak kasus kekerasannya tetapi tidak tertangani dengan baik,” tutup Puji. []
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Agus P Sarjono