SAMARINDA – Kekhawatiran terhadap dampak perubahan iklim terhadap ketahanan pangan mendorong Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) untuk bergerak cepat menyusun strategi. Salah satu upaya konkret dilakukan melalui rapat koordinasi yang digelar Selasa (03/06/2025) di ruang Heart of Borneo, Kantor Gubernur Kaltim, Samarinda. Rapat ini dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Wagub Kaltim), Seno Aji.
Berbagai pihak terkait dikumpulkan untuk menyamakan langkah dalam menghadapi potensi gangguan pasokan pangan akibat musim kemarau yang diprediksi semakin ekstrem. Fokus rapat diarahkan pada percepatan pencapaian swasembada pangan, terutama beras, di wilayah Kaltim.
“Pemprov Kaltim saat ini fokus pada ketahanan pangan sejalan dengan program Presiden,” tegas Seno Aji. Ia menyebutkan bahwa di tingkat nasional, Indonesia telah berhasil mencatat kemajuan, termasuk menyimpan sekitar 3,8 juta ton hasil panen dan bahkan sudah melakukan ekspor. Hal tersebut, menurutnya, menjadi dorongan bagi Kaltim untuk mengejar ketertinggalan dengan target yang lebih ambisius.
Salah satu target yang dicanangkan adalah swasembada beras dalam waktu dekat. Untuk mencapainya, Seno Aji mengungkapkan bahwa instruksi telah diberikan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk berperan aktif sesuai arahan pusat. “Semua OPD terkait telah diperintahkan untuk bekerja keras sesuai arahan Menteri Pertanian,” ujarnya.
Peningkatan produktivitas menjadi fokus utama. Pemprov berharap agar produksi padi yang saat ini berkisar 250 ribu ton per tahun dapat naik menjadi 300 hingga 350 ribu ton dalam musim panen mendatang. “Tujuannya, pada panen mendatang, produksi bisa meningkat dari 250 ribu ton per tahun menjadi 300-350 ribu ton per tahun,” jelasnya optimis.
Namun, realisasi target tersebut tidak terlepas dari tantangan besar yang dihadapi, terutama terkait pola cuaca yang semakin tidak menentu. Oleh karena itu, strategi mitigasi telah disiapkan. “Menyikapi tantangan cuaca seperti hujan dan kekeringan, Pemprov Kaltim telah menyiapkan strategi,” kata Seno Aji.
Strategi utama yang menjadi perhatian adalah revitalisasi sistem pengairan untuk menjamin pasokan air ke lahan pertanian. Seno Aji menyebutkan bahwa sistem irigasi harus diperkuat sebagai fondasi peningkatan produksi. “Langkah utama adalah memperbaiki sistem pengairan untuk memastikan panen yang lebih baik dan melimpah,” papar Seno Aji.
Selain itu, penempatan pompa air di dekat sungai besar saat musim kemarau juga menjadi langkah konkret yang akan ditempuh. Strategi ini penting mengingat sungai-sungai besar relatif tetap mengalir meskipun musim kering datang. “Pompa air akan ditempatkan di dekat sungai-sungai besar saat musim kemarau,” ungkap Seno Aji.
Rapat ini menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antar lembaga di daerah dalam menghadapi ancaman krisis pangan akibat perubahan iklim. Pemprov berharap upaya ini menjadi tonggak awal dalam membangun kemandirian pangan yang kokoh dan berkelanjutan. [] (ADV/RIF/RAS/DISKOMINFO.KALTIM)