SAMARINDA – Dorongan untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar di Kota Samarinda kembali ditegaskan oleh Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Ketua Komisi IV, Novan Syahronny Pasie, meminta perhatian serius terhadap kondisi fisik SD Negeri 20 Samarinda Utara, yang bangunannya telah berdiri sejak 1983 dan kini dinilai tidak lagi layak menunjang kegiatan belajar mengajar secara aman dan nyaman.
Dalam kunjungan kerjanya ke sekolah tersebut pada Kamis (07/08/2025), Novan menyampaikan bahwa pembangunan atau renovasi besar sudah menjadi kebutuhan mendesak bagi sekolah tersebut. Ia menilai, kondisi infrastruktur sekolah saat ini tidak lagi sesuai dengan standar kenyamanan dan keselamatan bagi para siswa. “Ya, kalau bicara hari ini kan penempatan SD ini kan cukup lama, ini kan bahkan tadi disampaikan kurang lebih tahun 1983 SD ini sudah dibangun,” ujar Novan.
Novan menjelaskan bahwa meskipun bangunan sudah berusia lebih dari empat dekade, SD Negeri 20 masih menjadi pusat pendidikan penting di kawasan tersebut. Sekolah ini melayani kebutuhan pendidikan dasar bagi ratusan anak dari lingkungan sekitarnya.
“Dan ini juga meng-cover untuk anak-anak yang bersekolah di lingkungan sini, dengan jumlah tadi kurang lebih dari kelas 1 sampai kelas 6 itu kurang lebih 161 siswa,” ungkapnya.
Kondisi bangunan yang telah menua membuat proses belajar mengajar tidak optimal. Oleh karena itu, Novan menyatakan pentingnya upaya pembangunan ulang atau minimal renovasi secara menyeluruh agar siswa mendapatkan lingkungan belajar yang lebih layak dan aman. “Nah, kalau bicara hari ini pembangunan ya, kalau kita katakan ini kan ada sekolah yang memang harus terus dilanjutkan,” tegasnya.
Namun, sebelum langkah fisik dilakukan, Novan menekankan perlunya kajian teknis terlebih dahulu. Kajian ini penting untuk menyesuaikan rencana pembangunan dengan kondisi alam dan struktur tanah di lokasi sekolah yang cukup menantang.
“Jadi tinggal bagaimana sekarang perlu dilakukan renovasi atau pembangunan yang lebih baiklah,” ucapnya.
Menurutnya, karakteristik kontur tanah di wilayah tersebut harus menjadi perhatian dalam perencanaan pembangunan. Tanah yang tidak rata atau memiliki kelembapan tertentu bisa menjadi kendala jika tidak ditangani secara tepat, sehingga diperlukan rancangan konstruksi yang memperhitungkan daya dukung dan risiko ke depan. “Nanti akan dilakukan kajian kan dan memang konturnya daerah sini kan memang seperti itu,” imbuh Novan.
Ia menambahkan, desain bangunan ke depan harus mempertimbangkan kapasitas beban serta material yang sesuai dengan kondisi geografis agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. “Jadi memang disesuaikan aja nanti dengan beban bangunannya,” tutupnya.
Komisi IV DPRD Kota Samarinda, kata Novan, akan terus mengawal proses ini dan mendorong keterlibatan Pemerintah Kota Samarinda maupun instansi teknis terkait agar usulan pembangunan ini segera terealisasi. Menurutnya, perhatian terhadap fasilitas pendidikan adalah investasi jangka panjang yang sangat penting bagi masa depan daerah. [] ADVERTORIAL
Penulis: Yus Rizal Zulfikar | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan