Rudy Mas’ud Ajak Pelaku Konstruksi Tingkatkan Sertifikasi Demi Dukung Pembangunan IKN

SAMARINDA – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud menegaskan bahwa kualitas dan profesionalisme menjadi kunci utama dalam pembangunan infrastruktur, terutama di tengah upaya memperkuat konektivitas wilayah serta menyokong pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Hal itu disampaikan Rudy dalam Forum Jasa Konstruksi Kalimantan Timur yang digelar di Samarinda, Rabu (3/9). Ia menekankan pembangunan infrastruktur harus berjalan tepat waktu, sesuai dengan anggaran, dan memenuhi sasaran agar tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari. “Pembangunan infrastruktur harus tepat waktu, sesuai anggaran dan tepat sasaran (on time, on budget, on delivery). Ini menjadi perhatian kita bersama agar tidak menimbulkan masalah di masa mendatang,” ujar Rudy.

Menurutnya, pembangunan Kaltim saat ini difokuskan pada tiga aspek utama, yakni infrastruktur fisik, digital, dan antarkawasan. Untuk sektor fisik, Pemprov Kaltim terus mendorong percepatan pembangunan jalan dan jembatan yang dinilai penting sebagai standar pelayanan minimum, sekaligus membuka akses ekonomi dan pariwisata.

Beberapa proyek strategis yang tengah dikerjakan di antaranya penyelesaian jalan di Mahakam Ulu, pembangunan ruas jalan hauling sepanjang 85 kilometer, hingga peningkatan konektivitas dari Kalimantan Utara menuju Kalimantan Tengah melalui jalur Kaltim. Selain itu, Jalan Poros Sangatta–Muara Wahau dan Mahakam Ulu–Kutai Barat juga ditargetkan rampung pada 2026. “Tujuan utamanya adalah memperlancar perputaran ekonomi serta membuka potensi baru bagi wilayah yang selama ini belum berkembang optimal,” tambahnya.

Selain infrastruktur fisik, Rudy menilai pembangunan digital juga mendesak untuk mempercepat transformasi ekonomi desa hingga wilayah pelosok. Meski demikian, ia mengingatkan infrastruktur digital tidak akan maksimal tanpa dukungan dasar berupa akses jalan dan ketersediaan listrik. “Saat ini masih ada 109 desa di Kaltim yang belum teraliri listrik secara memadai karena terkendala akses jalan. Ini menjadi tantangan kita bersama,” jelasnya.

Lebih jauh, ia mendorong para pelaku jasa konstruksi untuk meningkatkan kompetensi dan mengantongi sertifikasi resmi. Data menunjukkan Kaltim masih kekurangan puluhan ribu tenaga kerja konstruksi bersertifikat. Menurut Rudy, hal itu sekaligus menjadi peluang bagi generasi muda untuk menyiapkan diri menghadapi kebutuhan pembangunan besar di daerah. “Pembangunan yang kita dorong bukan hanya fisik, tetapi juga sumber daya manusia yang berdaya saing. Jadilah penyedia jasa yang andal, berkualitas, dan inovatif,” tegasnya.

Forum Jasa Konstruksi Kaltim ini, kata Rudy, menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Ia optimistis melalui kolaborasi yang solid, pembangunan di Kaltim dapat berlangsung akuntabel, berkelanjutan, serta mendukung visi Kaltim Sukses menuju generasi emas. []

Redaksi10

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com