Samarinda Bersih Butuh Kolaborasi Semua Pihak

SAMARINDA — Persoalan sampah masih menjadi tantangan serius bagi Kota Samarinda. Selama tahun 2024, jumlah timbunan sampah di ibu kota Provinsi Kalimantan Timur ini tercatat mencapai lebih dari 225 ribu ton, atau sekitar 615 ton per hari. Tingginya volume sampah tersebut memicu keprihatinan berbagai pihak, termasuk kalangan legislatif.

Anggota Komisi III DPRD Samarinda, M. Andriansyah, menilai bahwa permasalahan sampah tidak bisa semata dibebankan kepada petugas kebersihan atau komunitas lingkungan. Ia menegaskan pentingnya kesadaran kolektif seluruh elemen masyarakat dalam mendukung pengelolaan sampah secara berkelanjutan. “Semua harus terlibat. Ini bukan tugas segelintir orang atau komunitas saja. Ini soal kesadaran kolektif. Jangan ada sekat, yang penting bergerak bersama,” ujarnya pada Sabtu (28/6/2025).

Menurut Andriansyah, perubahan perilaku masyarakat menjadi kunci utama untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Salah satu langkah sederhana yang dapat dilakukan adalah membiasakan pemilahan sampah dari tingkat rumah tangga. Dengan cara ini, pengelolaan di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) maupun bank sampah akan lebih mudah dan efisien.

Meski demikian, ia mengakui bahwa pendekatan kultural saja belum cukup. Diperlukan pula regulasi yang tegas untuk memperkuat sistem pengelolaan sampah di Kota Samarinda. DPRD Samarinda saat ini tengah mendorong penyusunan peraturan yang mengatur sanksi bagi warga yang masih membuang sampah sembarangan.

Namun, Andriansyah menekankan bahwa pendekatan edukatif harus tetap menjadi prioritas utama dalam upaya penegakan aturan, guna mencegah terjadinya resistensi di masyarakat. “Kalau masyarakat tidak diberi pemahaman terlebih dahulu, bisa saja aturan itu justru menimbulkan penolakan. Jadi, edukasi tetap yang utama,” tegasnya.

Salah satu program pengelolaan sampah yang menjadi sorotan adalah program jemput sampah dari rumah yang sempat digagas pemerintah. Menurut Andriansyah, program tersebut cukup efektif jika dijalankan secara konsisten dan mendapat evaluasi rutin. “Jangan hanya bagus di konsep. Harus dijalankan terus dan ada evaluasi. Kalau cuma jadi ide, ya percuma,” imbuhnya.

Ia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat, mulai dari organisasi kemasyarakatan, pelaku usaha, hingga rumah tangga, untuk ikut ambil bagian dalam menjaga kebersihan lingkungan. “Samarinda bersih hanya bisa tercapai jika semua pihak terlibat. Mari mulai dari lingkungan terkecil, dari rumah kita sendiri,” pungkas politisi tersebut.

Melalui keterlibatan aktif warga dan dukungan kebijakan yang berkelanjutan dari pemerintah, DPRD Samarinda berharap tercipta sistem pengelolaan sampah yang tidak hanya efisien, tetapi juga menciptakan lingkungan kota yang sehat, bersih, dan layak huni untuk semua. []

Penulis: Muhammad Ikhsan | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X