Samarinda Tumbuh, Arif Kurniawan Ajak Jaga Kelestarian Alam

SAMARINDA – Pada Senin, 19 Mei 2025, TVRI Kalimantan Timur menggelar acara Dialog Publika dengan tema menakar krisis ekonomi di balik laju pembangunan Kota Samarinda. Acara ini menghadirkan narasumber penting, yaitu H. Arif Kurniawan, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, yang berbagi pandangan kritis mengenai dinamika pembangunan di ibu kota provinsi Kaltim.

Dalam wawancara resmi yang berlangsung di ruang kerjanya di kantor DPRD Kota Samarinda pada Rabu, 21 Mei 2025, Arif Kurniawan menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Samarinda kini menunjukkan hasil yang menggembirakan. Ia menyampaikan bahwa laju pertumbuhan ekonomi kota mencapai 8,64 persen, angka yang jauh melampaui rata-rata nasional yang hanya 5,05 persen.

“Pembangunan Kota Samarinda yang kami lakukan telah menunjukkan hasil yang signifikan dan mendapat pengakuan dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi kita yang mencapai 8,64 persen, jauh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,05 persen,” ujar Arif.

Arif menjelaskan bahwa dampak positif pembangunan tidak hanya tercermin dari angka statistik, tetapi juga terlihat jelas pada perubahan fisik kota. Pembangunan fasilitas publik seperti GOR Segiri, Teras Samarinda, Pasar Pagi, serta penataan jalan dan taman kota memberi kontribusi nyata terhadap kenyamanan masyarakat.

“Pertumbuhan yang terjadi memang luar biasa. Secara fisik, teman-teman bisa melihat perubahan yang nyata dibandingkan era sebelumnya seperti pembangunan GOR Segiri, Teras Samarinda, Pasar Pagi, serta penataan jalan-jalan dan taman kota. Semua itu mulai ditata dengan baik. Masyarakat pun merasa senang, dan kami tentu mendukung hal itu. Namun, di balik semua itu, kita juga perlu mengingat bahwa Samarinda sudah berusia ratusan tahun,” jelasnya.

Meski begitu, Arif mengingatkan bahwa percepatan pembangunan harus diiringi dengan kewaspadaan terhadap isu lingkungan yang tak kalah penting. Ia menegaskan bahwa tanpa perhatian serius pada aspek ekologis, pertumbuhan ekonomi yang tinggi bisa menimbulkan krisis lingkungan yang berdampak negatif.

“Ini merupakan persoalan yang harus kita tangani bersama. Pada dasarnya, kita patut mengapresiasi Pemkot karena pembangunan yang dilakukan sangat luar biasa. Namun, aspek ekologis juga harus tetap menjadi perhatian. Jangan sampai pembangunan yang pesat justru memicu krisis lingkungan atau bahkan menimbulkan korban. Intinya, pertumbuhan ekonomi yang baik seharusnya tidak diiringi dengan penurunan kualitas lingkungan. Idealnya, pembangunan berjalan maju, tapi tetap menjaga kelestarian lingkungan,” tutur Arif.

Lebih lanjut, Arif mengakui adanya kerusakan lingkungan yang terjadi, seperti pengupasan lahan dan aktivitas tambang ilegal yang masih menjadi tantangan besar di Samarinda.

“Kita akui ada kerusakan lingkungan, seperti pengupasan lahan dan tambang ilegal. Masalah ekologis ini tak bisa ditangani Pemkot saja, harus diselesaikan bersama secara menyeluruh, dari hulu sampai hilir. Pembangunan ke depan harus berkelanjutan dan memperhatikan lingkungan demi masa depan anak cucu kita,” pungkasnya.

Dialog Publika yang digelar TVRI Kaltim ini membuka ruang diskusi penting mengenai bagaimana pembangunan di Samarinda dapat terus berlanjut dengan seimbang, mempertahankan kemajuan ekonomi tanpa mengorbankan kualitas lingkungan. Hal ini menjadi kunci agar Kota Samarinda tidak hanya maju secara fisik, tetapi juga lestari bagi generasi mendatang. []

Penulis: Rifky Irlika Akbar | Penyunting: M. Reza Danuarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X