KUTAI KARTANEGARA – Semangat pelestarian budaya daerah kembali bergema di Kutai Kartanegara, setelah Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar menetapkan satu perwakilan untuk tampil di panggung internasional. Sanggar Delta Mahakam, asal Kecamatan Muara Jawa, resmi terpilih mewakili Kukar dalam ajang East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2025 yang akan berlangsung di Samarinda pada 27 Juli mendatang.
Seleksi ketat yang digelar terbuka di Simpang Odah Etam (SOE) tersebut diikuti 28 sanggar dari berbagai kecamatan. Penampilan masing-masing kelompok dipertontonkan setiap malam Minggu secara bertahap, memberikan kesempatan kepada juri untuk mengamati langsung keunggulan setiap peserta dalam penyampaian nilai budaya melalui pertunjukan seni tari.
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dispar Kukar, Zikri Umulda, menjelaskan bahwa penjurian dilakukan secara objektif dan profesional. “Sebanyak 28 sanggar ikut serta, dan setiap malam minggu kami gelar penampilan delapan sanggar secara bertahap. Dari semua peserta, hanya satu yang terpilih, dan itu adalah Sanggar Delta Mahakam,” ucapnya di Tenggarong, Kamis (10/07/2025).
Ia juga menambahkan bahwa proses kurasi melibatkan aspek yang kompleks dan mendalam. “Kriteria seleksi sangat spesifik. Kami menilai keselarasan tema, estetika visual, orisinalitas, hingga struktur naratif dalam tarian,” jelas Zikri.
Sanggar Delta Mahakam memukau juri melalui koreografi bertema budaya pesisir. Tarian Jepen yang mereka bawakan secara simbolik menampilkan daun nipah—tanaman khas pesisir—sebagai wujud representasi kehidupan masyarakat tepian, mulai dari fungsi atap rumah hingga simbol keanekaragaman hayati seperti keong.
“Konsep kami mengangkat daun nipah sebagai simbol kehidupan pesisir, dari atap rumah hingga simbol fauna seperti keong. Semua itu kami bentuk dalam gerak tarian yang bermakna dan harmonis,” beber M. Armansyah, pelatih sekaligus pimpinan Sanggar Delta Mahakam.
Melalui akun media sosial, Arman menyampaikan kebanggaannya atas kepercayaan yang diberikan. “Ini salah satu ajang yang sudah lama kami impikan. Kami bersyukur dipercaya tampil mewakili Kukar, dan ini menjadi tantangan sekaligus kehormatan besar bagi kami,” ucapnya.
Persiapan intensif telah dimulai sejak lima hari usai pengumuman. Delapan penari yang terdiri atas lima perempuan dan tiga laki-laki berlatih setiap hari untuk mematangkan performa dan menyelaraskan gerakan. Tujuannya jelas: menampilkan wajah Kukar lewat seni pertunjukan yang mengangkat kekayaan lokal di panggung internasional.
Dispar Kukar berharap bahwa partisipasi Delta Mahakam tidak hanya membawa harum nama daerah, tetapi juga mampu memotivasi komunitas seni lainnya untuk terus berinovasi. “Kami yakin, partisipasi Delta Mahakam akan memperkenalkan seni Kukar secara luas dan menjadi representasi semangat serta identitas budaya kita di panggung internasional,” tutur Zikri.
Keikutsertaan ini menandai satu langkah penting dalam upaya mempertahankan eksistensi budaya lokal di tengah arus globalisasi, sekaligus mempertegas posisi Kukar sebagai salah satu pusat seni budaya yang aktif di Kalimantan Timur (Kaltim). [] ADVERTORIAL
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan