SAMARINDA – Keteguhan untuk menghadirkan pusat kegiatan budaya yang inklusif bagi warga etnis Jawa di Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi salah satu penekanan Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim, Seno Aji, dalam Halalbihalal Ikatan Paguyuban Keluarga Tanah Jawi (Ikapakarti) Kota Samarinda. Saat menyampaikan sambutan di hadapan ratusan warga, Seno menegaskan bahwa keberadaan Joglo Ikapakarti akan menjadi simbol persatuan dan rumah bersama yang mencerminkan kebesaran peran masyarakat Jawa dalam pembangunan daerah.
Pernyataan Seno menunjukkan pandangan strategis bahwa potensi demografi warga Tanah Jawi yang mencapai hampir 40 persen dari total penduduk Kaltim harus diiringi penguatan ruang ekspresi budaya. Baginya, pembangunan Joglo bukan hanya infrastruktur fisik, tetapi juga ruang kolaborasi dan pelestarian nilai-nilai kearifan lokal yang diwariskan lintas generasi. “Insya Allah pada 2026, ada lahan kurang lebih satu hektare. Kita akan membangun Joglo Ikapakarti. Harapannya, dapat dimanfaatkan seluruh paguyuban Tanah Jawi,” kata Seno Aji dalam acara yang digelar Minggu, (4/5/2025), di Taman Budaya Provinsi Kaltim.
Ia menjelaskan, Joglo yang direncanakan berdiri di atas lahan satu hektare ini akan menjadi pusat berbagai aktivitas budaya, mulai dari pentas kesenian tradisional, diskusi sejarah, hingga kegiatan sosial yang mempererat persaudaraan. Menurut Seno, kehadiran Joglo Ikapakarti akan menjadi warisan yang membanggakan generasi muda keturunan Jawa di Kaltim.
Selain membahas rencana pembangunan, Seno juga menekankan bahwa kontribusi warga Jawa telah terbukti nyata dalam banyak sektor strategis, termasuk pemerintahan, pendidikan, dan wirausaha. Karena itu, ia berharap rencana Joglo Ikapakarti turut menginspirasi paguyuban lain untuk terus aktif membangun harmoni antaretnis.
Dalam suasana penuh keakraban itu, Seno juga mengapresiasi acara Halalbihalal sebagai salah satu tradisi yang memperkuat semangat guyub rukun. Ia menegaskan pemerintah provinsi senantiasa membuka ruang kerja sama dengan seluruh paguyuban, termasuk untuk pengelolaan pusat budaya dan pelaksanaan event kebudayaan yang lebih rutin.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikapakarti, Rusmadi, menyebut Halalbihalal ini sebagai simbol konsistensi warga Tanah Jawi menjaga persatuan lebih dari dua dekade terakhir. Menurutnya, rencana pembangunan Joglo menjadi penguat optimisme bahwa eksistensi budaya Jawa di Kaltim akan semakin diakui. “Terpenting adalah guyub rukun antara seluruh paguyuban dan tetap solid. Sehingga, keluarga besar Tanah Jawi semakin kuat,” ujar Rusmadi di hadapan peserta yang hadir.
Acara ini semakin semarak dengan pertunjukan Reog dari sepuluh kelompok seni, ceramah agama Kiai Haji Baidowi, hingga penandatanganan komitmen “Guyub Rukun Selawase” yang dipimpin Seno Aji. Kehadiran tokoh masyarakat Jawa dari berbagai daerah di Kaltim menjadi penegas tekad bersama menjaga harmoni dan semangat kebersamaan. Rencana pembangunan Joglo Ikapakarti pada 2026 diharapkan tidak hanya menjadi pusat kebudayaan, tetapi juga wahana memperkuat identitas sekaligus kontribusi positif warga Jawa bagi kemajuan Kalimantan Timur. []
Penulis: Muhammad Ihsan | Penyunting: Rasidah | ADV Diskominfo Kaltim
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan