SIYLEP 2025, Tiket Pemuda Kaltim ke Singapura

SAMARINDA – Kesempatan langka kembali hadir bagi pemudi Kalimantan Timur (Kaltim) untuk mengharumkan nama daerah di panggung internasional. Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim tahun ini kembali membuka seleksi calon peserta Singapore Indonesia Youth Leaders Exchange Program (SIYLEP)—sebuah program pertukaran pemuda bergengsi yang digagas bersama antara Pemerintah Indonesia dan Singapura.

Namun, berbeda dari ekspektasi banyak pihak, kuota untuk Kaltim kali ini amat terbatas. “Jatahnya memang hanya satu, dan itu pun harus perempuan. Karena itu, proses seleksi harus ketat. Kami akan cari lima kandidat terbaik untuk dikirim ke pusat, lalu pusat yang memilih satu nama,” ujar Rusmulyadi, Sub Koordinator Kepemimpinan, Kepeloporan, dan Kemitraan Pemuda Dispora Kaltim, saat ditemui awak media, Kamis (08/05/2025).

Program SIYLEP merupakan bagian dari Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang telah dijalankan Kemenpora RI sejak 2017 bersama National Youth Council Singapore. Tahun ini, seleksi di tingkat provinsi Kaltim akan dilaksanakan pada 14–16 Mei 2025. Para peserta akan menjalani proses seleksi berlapis, dari penguasaan wawasan kebangsaan, bahasa Inggris, komunikasi, psikologi, hingga pemahaman seni dan budaya.

Untuk menjaga standar kualitas, berbagai pihak pun dilibatkan dalam proses penilaian. “Tim penguji berasal dari berbagai latar belakang. Untuk wawasan kebangsaan, kami libatkan Korem. Untuk komunikasi dan bahasa Inggris, kami hadirkan praktisi yang kompeten,” jelas Rusmulyadi.

Menariknya, tahun ini Dispora Kaltim tidak memiliki wewenang penuh menentukan wakil. Lima nama terbaik hasil seleksi daerah hanya akan menjadi kandidat yang disaring kembali di tingkat nasional. Proses seleksi pusat dijadwalkan pada 2 Juni 2025, dan hasilnya diumumkan antara 10–13 Juni 2025.

Rusmulyadi menyebut, sistem baru ini dihadirkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sebagai respons atas berbagai kritik soal kualitas peserta dari daerah. “Ini sistem seleksi nasional. Karena beberapa tahun terakhir ada kritik soal kualitas peserta dari daerah, maka pusat yang memutuskan,” tambahnya.

Bagi yang terpilih, peran mereka tak sekadar mengikuti pelatihan. Mereka akan menjalani pembekalan di Jakarta pada 19 Juni, sebelum berangkat ke Singapura pada 22 Juni 2025, dan menetap di sana selama satu bulan. Kegiatan yang akan mereka jalani mencakup pelatihan kepemimpinan, diskusi, proyek kolaboratif, serta tinggal bersama keluarga angkat lokal.

“Selama program, peserta Indonesia tinggal di rumah orang tua asuh. Ini penting untuk saling memahami budaya dan cara hidup masyarakat Singapura secara langsung,” katanya.

Menurut Rusmulyadi, peserta terpilih bukan sekadar wakil daerah, tetapi juga duta bangsa. “Bisa dibilang mereka ini adalah duta besar pemuda kita. Mereka akan memperkenalkan Indonesia di luar negeri melalui sikap, ucapan, hingga aksi sosial dan budaya,” ujarnya.

Adapun syarat utama mengikuti seleksi ini adalah perempuan berusia 22–30 tahun, dengan rekam jejak aktif dalam kegiatan kepemudaan atau pengembangan masyarakat yang bisa dibuktikan melalui dokumen atau publikasi media. Pendaftaran dibuka secara daring melalui platform Go Sepakat di tautan https://talent.gosepakat.id/course/68.

“Kita ingin yang terpilih nanti bisa membanggakan Kaltim, dan menginspirasi pemuda lainnya. Tahun lalu, peserta dari Kaltim bahkan dipercaya menjadi ketua delegasi Indonesia untuk program di Australia. Itu prestasi yang harus dilanjutkan,” tutup Rusmulyadi. []

Penulis: Muhammad Ihsan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com