SAMARINDA — Aktivitas di Stadion Kadrie Oening yang semula hanya ramai pada akhir pekan kini berubah menjadi pusat kegiatan sehari-hari warga yang mengombinasikan olahraga, rekreasi, dan potensi ekonomi. Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur (Dispora Kaltim), Rasman Rading, menilai perubahan pola ini sebagai peluang strategis untuk mengembangkan sport tourism di kawasan tersebut.
“Kalau kita lihat pagi dan sore, kawasan ini selalu ramai. Dulu hanya Sabtu atau Minggu, sekarang hampir tiap hari. Bahkan hari kerja pun tetap ramai. Ini menunjukkan perubahan perilaku dan budaya warga terhadap pentingnya hidup sehat,” ujar Rasman saat ditemui, Selasa (13/05/2025).
Menurut Rasman, peningkatan jumlah pengunjung tidak hanya berdampak pada sektor olahraga, tetapi juga memacu perkembangan ekonomi masyarakat sekitar, terutama pelaku usaha kecil seperti pedagang makanan, penjual perlengkapan olahraga, dan instruktur kebugaran yang semakin banyak mendapatkan permintaan jasa. “Di sinilah kekuatan sosialnya. Olahraga menjadi titik temu, lalu melahirkan interaksi sosial. Ini bukan hanya tempat membentuk otot, tapi juga membentuk solidaritas,” kata Rasman.
Lebih jauh ia menjelaskan, suasana stadion yang rindang dan nyaman menjadi modal promosi yang efektif secara alami. “Coba satu orang unggah foto saat jogging di sini, lalu temannya dari luar kota lihat. Itu bisa jadi promosi alami. Karena suasana stadion ini memang nyaman dan menarik untuk dikunjungi,” tuturnya.
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan partisipasi masyarakat, Dispora Kaltim menggelar berbagai program seperti fun run, festival sepeda, senam akbar, dan family sport day. Rasman menegaskan bahwa olahraga harus bisa dinikmati oleh semua kalangan masyarakat, tidak hanya atlet profesional. “Olahraga itu bukan cuma untuk atlet. Semua kalangan harus terlibat. Di situlah Stadion Kadrie Oening kami hidupkan lewat berbagai agenda yang menyasar masyarakat luas,” jelasnya.
Untuk mendukung sport tourism yang berkelanjutan, Rasman juga menekankan pentingnya fasilitas pendukung, termasuk kehadiran hotel di dalam area stadion. Dengan begitu, peserta dari luar kota yang mengikuti event besar tidak perlu repot mencari penginapan di luar area stadion. “Ini praktis dan mendukung sekali untuk konsep sport tourism ideal sehat, hemat, efisien,” ujarnya.
Integrasi antara event rutin dan fasilitas yang memadai di Stadion Kadrie Oening diyakini memiliki potensi besar menjadi ikon wisata olahraga di kawasan Indonesia Timur. “Saat ini kita tidak bisa hanya bergantung pada event nasional. Justru event harian berbasis komunitas yang membuat stadion hidup. Inilah cara kita menghadirkan kehidupan setiap hari di dalam stadion, bukan hanya menunggu laga besar,” ujar Rasman.
Bagi Rasman, Stadion Kadrie Oening bukan sekadar tempat olahraga, melainkan simbol keterpaduan antara olahraga, ekonomi masyarakat, dan kebersamaan sosial. “Gelora Kadrie Oening bukan sekadar arena lari atau lapangan bola. Ini adalah ruang sosial, ruang ekonomi, dan ruang kebahagiaan. Kalau kita serius mengelolanya, Samarinda bisa jadi rujukan nasional untuk sport tourism berbasis masyarakat di Indonesia Timur,” pungkasnya. [] ADVERTORIAL
Penulis: Muhammad Ihsan | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan