KUTAI KARTANEGARA — Desa Sumber Sari, Kecamatan Loa Kulu, mencatatkan prestasi membanggakan dengan menembus lima besar dalam ajang Lomba Desa Wisata se-Kalimantan Timur (Kaltim) tahun 2025. Capaian ini merupakan buah dari kerja keras lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat desa dalam mengembangkan potensi wisata lokal.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata (Dispar) Kutai Kartanegara (Kukar), Ridha Patrianta, mengungkapkan bahwa keberhasilan tersebut merupakan hasil dari kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan, baik dari instansi pemerintah maupun masyarakat.
“Keberhasilan Desa Sumber Sari tidak lepas dari intervensi berbagai OPD (Organisasi Perangkat Daerah), seperti Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perumahan dan Permukiman, dan tentu saja peran aktif dari masyarakat dan pemerintah desa itu sendiri. Ini bukan kerja satu pihak, tapi hasil gotong royong bersama,” ungkap Ridha saat ditemui di Tenggarong, Kamis (10/07/2025).
Ia menjelaskan bahwa Desa Sumber Sari memiliki keunggulan strategis dalam pengembangan sektor pariwisata daerah. Letaknya yang tidak terlalu jauh dari pusat kota menjadi nilai tambah, didukung oleh kekayaan destinasi wisata yang dimiliki.
“Sumber Sari merupakan daerah yang strategis. Selain mudah dijangkau dari Tenggarong, desa ini juga punya beragam potensi wisata mulai dari wisata alam seperti embung dan bukit, wisata edukasi berbasis pertanian, wisata budaya yang masih terjaga, hingga wisata sejarah yang bisa dikembangkan lebih lanjut,” jelas Ridha.
Sebagai informasi, penilaian akhir Lomba Desa Wisata Kaltim akan kembali dilaksanakan pada 31 Juli 2025. Setiap desa peserta diharapkan dapat melakukan persiapan secara maksimal menjelang tahap akhir tersebut.
Sementara itu, Kepala Desa Sumber Sari, Sutarno, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas pencapaian yang diraih desanya. Ia menilai bahwa partisipasi masyarakat menjadi faktor kunci dalam mewujudkan keberhasilan tersebut.
“Kami sangat bersyukur. Dukungan dari masyarakat sangat luar biasa. Kami kembangkan wisata berbasis masyarakat, dan itu mulai menunjukkan hasil,” ucap Sutarno.
Saat ini, Desa Sumber Sari tengah mengembangkan dua destinasi utama yang menjadi daya tarik unggulan, yaitu Puncak Bukit Biru dan Embung. Puncak Bukit Biru menawarkan panorama matahari terbit serta menjadi lokasi favorit untuk berkemah, sementara Embung menyuguhkan suasana alam yang tenang dan asri.
Kedua destinasi tersebut terus dibenahi, termasuk peningkatan fasilitas untuk kenyamanan wisatawan. Salah satunya adalah pembangunan area glamping (glamour camping) yang saat ini sedang dalam tahap pengerjaan.
“Jalan menuju lokasi sudah cukup baik, hanya saja masih ada kendala seperti lebar jalan yang sempit di Embung. Tapi secara keseluruhan, kami terus benahi,” imbuhnya.
Sutarno berharap, pada penilaian akhir nanti, Desa Sumber Sari dapat melangkah lebih jauh dan meraih posisi tiga besar dalam kompetisi desa wisata tersebut.
“Dengan segala keterbatasan, kami tetap optimistis. Masuk lima besar saja sudah luar biasa. Kalau bisa juara, itu bonus dari kerja keras semua pihak,” pungkasnya. [] ADVERTORIAL
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan