Taman Kelayan Tak Lagi Ramah Keluarga, Warga Resah

BANJARMASIN – Harapan masyarakat untuk menjadikan Taman Kelayan sebagai ruang publik yang nyaman dan ramah keluarga kini perlahan memudar. Taman yang terletak di wilayah Banjarmasin Selatan itu berubah menjadi lokasi yang justru menimbulkan keresahan bagi warga sekitar.

Alih-alih menjadi tempat berkumpul yang menyenangkan untuk keluarga, taman tersebut kini lebih sering dijadikan tempat berkumpul anak-anak yang terlibat dalam aktivitas menghirup lem. Situasi ini bahkan diperparah oleh dugaan bahwa beberapa dari mereka membawa senjata tajam, membuat warga merasa terancam dan enggan lagi mengunjungi taman tersebut.

“Dulu kami sering bawa anak-anak sore ke taman. Sekarang ogah. Banyak anak-anak yang kumpul sambil ngelem. Ada yang bawa sajam pula,” keluh Sugeng, seorang warga, pada Senin (1/7/2025).

Ia menuturkan bahwa anak-anak yang berkumpul di taman itu sebagian besar bukan berasal dari lingkungan sekitar. Mereka biasanya datang pada sore hari dan bertahan hingga malam, melakukan aktivitas yang meresahkan tanpa pengawasan.

“Mereka dari luar. Datang sore sampai malam, mereka ngelem,” tambahnya.

Akibat kondisi tersebut, Taman Kelayan yang sebelumnya ramai dengan aktivitas warga kini terlihat sepi. Kegiatan seperti olahraga ringan dan piknik keluarga hampir tidak terlihat lagi. Suasana yang seharusnya menyegarkan justru berubah mencekam, meninggalkan trauma bagi sebagian warga.

“Warga sudah trauma. Takut anak-anaknya kenapa-kenapa,” ucap Sugeng lagi.

Meskipun warga telah berulang kali melaporkan permasalahan ini ke Satpol PP, upaya penertiban belum menunjukkan hasil yang signifikan. Menurut pengakuan warga, para remaja tersebut kerap kembali ke taman meski telah dibubarkan berkali-kali.

“Sudah dibubarkan beberapa kali. Tapi tetap balik lagi. Kayak enggak ada kapoknya,” ujarnya.

Warga pun mendesak agar pemerintah kota tidak tinggal diam. Salah satu solusi yang diusulkan adalah pembangunan pos jaga Satpol PP di area sekitar taman agar keberadaan petugas dapat mencegah kembalinya para pelaku.

“Kami minta dibangun pos jaga Satpol PP di sekitar taman. Biar ada yang mengawasi terus,” katanya.

Menanggapi keluhan tersebut, anggota DPRD Kota Banjarmasin dari daerah pemilihan Banjarmasin Selatan, Hilyah Aulia, menyampaikan keprihatinannya atas situasi yang terjadi.

“Saya akan sampaikan ini ke wali kota dan pihak terkait. Dinas Sosial, Satpol PP, dan Dinas Pendidikan akan kami panggil. Karena ini masalah yang serius,” tegasnya.

Ia menilai bahwa mayoritas anak yang terlibat masih berada dalam kategori usia dini, sehingga perlu pendekatan lintas sektor yang tidak hanya menekankan pada aspek penindakan, tetapi juga pembinaan.

“Ini bukan hanya masalah ketertiban, tapi juga perlindungan anak dan keamanan warga. Harus ditangani lintas instansi,” jelas politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa itu.

Ia berharap, ke depan Taman Kelayan dapat kembali menjadi ruang terbuka yang aman dan menyenangkan bagi seluruh warga.

“Jangan sampai warga kehilangan ruang publik gara-gara segelintir anak yang tak terkendali,” ingat Hilyah.[]

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com