Transplantasi Kandung Kemih Pertama di Dunia Berhasil Dilakukan di AS

LOS ANGLES — Tim dokter bedah di California berhasil mencatatkan sejarah baru dalam dunia medis dengan melakukan transplantasi kandung kemih pertama yang sukses. Operasi tersebut memberikan harapan baru bagi pasien yang sebelumnya harus kehilangan kandung kemih dan ginjal akibat penyakit berat.

Oscar Larrainzar, pria berusia 41 tahun dan ayah dari empat anak, menjadi pasien pertama yang menerima transplantasi kandung kemih bersama satu ginjal dari seorang donor manusia. Prosedur ini dilakukan setelah ia kehilangan kedua ginjal dan kandung kemihnya karena komplikasi pengobatan kanker dan penyakit ginjal stadium akhir. Keberhasilan operasi ini memungkinkan Larrainzar untuk menghentikan prosedur dialisis yang sebelumnya harus ia jalani secara rutin.

Transplantasi ini merupakan hasil dari kerja keras selama bertahun-tahun yang dilakukan oleh dua ahli bedah ternama di Amerika Serikat. Mereka adalah Inderbir Gill, direktur eksekutif Institut Urologi di Universitas California Selatan, dan Nima Nassiri dari Institut Urologi Universitas California Los Angeles (UCLA). Keduanya bekerja sama untuk mengembangkan teknik transplantasi kandung kemih, sebuah prosedur yang belum pernah berhasil dilakukan sebelumnya.

“Operasi ini merupakan momen bersejarah dalam dunia kedokteran dan akan berdampak pada cara kami menangani pasien terpilih dengan kandung kemih ‘terminal’ yang sangat bergejala dan tidak lagi berfungsi,” ujar Gill dalam sebuah siaran pers.

“Transplantasi merupakan pilihan pengobatan yang dapat menyelamatkan dan meningkatkan kualitas hidup bagi banyak kondisi yang memengaruhi organ-organ utama, dan kini kandung kemih dapat ditambahkan ke dalam daftar tersebut.”

Menurut Nassiri, upaya untuk mewujudkan transplantasi ini telah berlangsung selama empat tahun. “Bagi pasien yang dipilih dengan tepat, sangat menyenangkan untuk dapat menawarkan opsi potensial baru,” ujarnya.

Hingga saat ini, pengangkatan kandung kemih umumnya diikuti dengan penggunaan sebagian usus untuk membentuk saluran buangan urine. Namun, prosedur tersebut kerap memicu komplikasi lanjutan seperti infeksi dan gangguan pencernaan. Kondisi ini mendorong komunitas medis global untuk mencari pendekatan yang lebih efektif melalui transplantasi kandung kemih.

Operasi yang dilakukan pada awal Mei 2025 tersebut dinyatakan berhasil, dan tim dokter menyampaikan bahwa proses pemulihan Larrainzar berjalan memuaskan. Meski demikian, sejumlah hal masih perlu dipantau ke depannya, seperti seberapa baik fungsi kandung kemih baru tersebut dalam jangka panjang dan berapa lama pasien perlu mengonsumsi obat penekan sistem kekebalan untuk mencegah penolakan organ.

Pihak UCLA Health menyatakan bahwa mereka berencana melanjutkan prosedur serupa dalam rangkaian uji klinis untuk menilai keamanan dan efektivitas teknik ini secara lebih menyeluruh. Upaya ini diharapkan dapat menjadi solusi medis baru bagi pasien yang mengalami gangguan kandung kemih kronis dan parah. []

Redaksi11

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X