KUTAI KARTANEGARA – Setelah dua tahun intensif mengkampanyekan Gerakan Gemar Makan Ikan (Gemarikan), kini sekitar 70 persen warga Kutai Kartanegara (Kukar) telah menjadikan ikan sebagai sumber protein utama dalam konsumsi harian mereka.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kukar, Muslik, mengungkapkan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari upaya keras berbagai pihak dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya konsumsi ikan, terutama bagi anak-anak dan ibu hamil.
“Alhamdulillah, dalam dua tahun terakhir, upaya sosialisasi yang kami lakukan secara masif di sekolah-sekolah, posyandu, dan kelompok ibu-ibu desa mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan. Masyarakat semakin menyadari manfaat makan ikan,” ujar Muslik melalui sambungan telepon, Sabtu (05/04/2025).
Selama periode tersebut, DKP Kukar secara rutin mengadakan kegiatan edukatif, seperti demo masak sehat berbahan ikan lokal, pembagian brosur gizi, dan pelatihan pengolahan ikan bagi ibu rumah tangga. Metode ini terbukti efektif menjangkau berbagai lapisan masyarakat dan mendorong perubahan kebiasaan konsumsi.
Muslik menambahkan bahwa peningkatan minat terhadap konsumsi ikan turut berdampak positif pada produksi lokal, terutama di sektor perikanan budidaya dan tangkap air tawar. Ikan-ikan seperti haruan, patin, dan baung kini menjadi primadona di pasar lokal berkat kemudahan pengolahan dan kandungan gizi yang tinggi.
“Kami terus mendorong masyarakat untuk mengonsumsi ikan lokal. Selain bermanfaat bagi kesehatan keluarga, ini juga mendukung perekonomian nelayan dan pembudidaya lokal,” tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa kebiasaan makan ikan tidak hanya penting untuk kesehatan gizi, tetapi juga berperan dalam mengurangi angka stunting dan meningkatkan kecerdasan anak. Oleh karena itu, DKP Kukar akan terus memperkuat kampanye Gemarikan dengan pendekatan yang lebih inovatif dan menyentuh langsung ke masyarakat.
“Ke depan, kami berharap angka ini terus meningkat. Dengan dukungan dari berbagai pihak, kami yakin konsumsi ikan di Kukar dapat menjadi budaya yang mengakar,” tutup Muslik. []
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Nistia Endah