Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
SAMARINDA – Sebuah truk tanpa muatan terguling di Jalan Dwikora, Palaran, Senin (06/10/2025), setelah hilang kendali dan menabrak median jalan, tiang lampu penerangan, serta pohon di tepi jalan. Meski sempat menghalangi jalur utama, beruntung sopir dan penumpang hanya mengalami luka ringan.
Petugas Kepolisian Sektor (Polsek) Palaran bersama Unit Laka Lantas Polresta Samarinda segera turun ke lokasi untuk mengevakuasi kendaraan dan mengatur arus lalu lintas. Jalur sempat ditutup sementara guna mencegah kemacetan panjang.
Kapolsek Palaran, AKP Iswanto, menjelaskan bahwa langkah cepat dilakukan untuk memastikan keselamatan pengguna jalan lain. “Begitu laporan masuk, anggota kami langsung turun ke lapangan. Fokus utama adalah keselamatan pengguna jalan karena truk terguling di jalur utama dan ada cairan yang tumpah di aspal, dan menurut keterangan sopir, truk kurang fokus,” ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan awal, diketahui sopir kehilangan konsentrasi sesaat setelah mengisi bahan bakar. “Kami lakukan pengaturan lalu lintas sambil memastikan tumpahan cairan dibersihkan. Proses evakuasi berjalan sekitar satu jam, dan setelah itu arus kendaraan kembali normal,” tambahnya.
Iswanto juga mengimbau para pengemudi truk untuk memperhatikan kondisi fisik sebelum melintas di jalur industri yang padat seperti Dwikora. “Kami imbau sopir agar tidak memaksakan diri jika merasa lelah atau mengantuk. Lebih baik berhenti sejenak untuk beristirahat daripada mengambil risiko di jalan. Tidak ada hal yang lebih penting dari keselamatan,” tegasnya.
Kapolsek menegaskan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan pengawasan di jalur industri guna menekan angka kecelakaan lalu lintas. Ia berharap kerja sama dari seluruh pengemudi dan masyarakat agar tetap tertib serta menjaga keselamatan bersama.
Kecelakaan di Jalan Dwikora kali ini menjadi pengingat pentingnya kedisiplinan dan kewaspadaan di jalur logistik utama Samarinda. Berkat kesigapan aparat dan bantuan warga sekitar, situasi kembali normal tanpa menimbulkan korban jiwa maupun kemacetan berkepanjangan. []
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Rasidah
