BALIKPAPAN – Upaya memperkuat ekosistem digital di wilayah Kalimantan Timur kian nyata seiring langkah agresif Bank Indonesia (BI) Balikpapan dalam mendorong transformasi sistem pembayaran nontunai. Dengan cakupan wilayah kerja meliputi Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dan Kabupaten Paser, BI menunjukkan hasil signifikan dalam perluasan pemanfaatan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sepanjang tahun 2025.
Hingga April 2025, transaksi menggunakan QRIS tercatat mencapai 11,84 juta, atau hampir 40 persen dari target tahunan sebesar 30,11 juta transaksi. Capaian tersebut tidak hanya menandakan tingginya minat masyarakat terhadap metode pembayaran digital, tetapi juga menunjukkan pergeseran perilaku ekonomi lokal menuju sistem yang lebih efisien dan transparan.
Pertumbuhan signifikan juga terlihat dari sisi pelaku usaha. Dalam waktu kurang dari lima bulan, sebanyak 22.113 merchant telah bergabung sebagai pengguna QRIS, atau setara dengan 91 persen dari target tahunan sebesar 24.265 merchant. Hal ini menjadi indikator kuat bahwa pelaku UMKM di Kalimantan Timur mulai memahami pentingnya digitalisasi dalam mempertahankan daya saing usaha.
“Digitalisasi tak bisa ditawar lagi. UMKM perlu didorong untuk melek teknologi agar mampu bertahan dan berkembang,” ujar Kepala Kantor Perwakilan BI Balikpapan, Robi Ariadi, Selasa (01/07/2025).
Tak hanya berhenti pada pencapaian angka, BI Balikpapan juga aktif memberikan pendampingan kepada pelaku usaha. Pada awal Mei lalu, pihaknya mengadakan pelatihan digitalisasi dan onboarding UMKM yang melibatkan 70 pelaku usaha dari berbagai kabupaten dan kota di Kalimantan Timur. Saat ini, para peserta sedang memasuki tahap pendampingan lanjutan untuk memastikan penerapan teknologi berjalan secara berkelanjutan.
Di sektor pariwisata, pendekatan inovatif pun ditempuh. Salah satu upaya konkret adalah peluncuran Kawasan Kuliner Halal, Aman, dan Sehat di Taman Bekapai, yang berlangsung pada Jumat (19/6/2025). Program ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik wisata kuliner Balikpapan sekaligus memperluas praktik pembayaran digital di ruang publik.
BI Balikpapan juga memberikan perhatian terhadap pengembangan ekonomi syariah. Dalam waktu dekat, akan digelar Pekan Ekonomi Syariah Nusantara (PESAN) 2025 di Pentacity Mall Balikpapan Super Block pada Sabtu (21/6/2025). Kegiatan ini disiapkan sebagai wadah promosi, edukasi, dan literasi ekonomi syariah kepada masyarakat.
Sementara itu, Festival Non Tunai Nusantara (FENTURA) Series menjadi bagian dari strategi besar BI dalam memperluas jangkauan sistem pembayaran digital. Festival ini menyajikan edukasi, sosialisasi, serta pengalaman transaksi non-tunai secara langsung kepada masyarakat.
“Lewat FENTURA kemarin, kami ingin mengakselerasi adopsi non-tunai sekaligus membangun ekosistem pembayaran yang tangguh, nyaman, dan berkelanjutan,” pungkas Robi Ariadi.
Transformasi digital yang tengah berlangsung di wilayah kerja BI Balikpapan ini tidak hanya menjadi tonggak kemajuan dalam sistem keuangan, melainkan juga cerminan kesiapan Kalimantan Timur menyambut masa depan ekonomi berbasis teknologi. []
Penulis: Desy Alfy Fauzia | Penyunting: Nursiah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan