SAMARINDA – Lonjakan harga tiket pesawat di Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menjadi sorotan serius pemerintah daerah. Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji, menyuarakan kegelisahan masyarakat dalam pertemuannya dengan jajaran manajemen PT Angkasa Pura Region VI Kalimantan, Selasa (03/06/2025), di Kantor Gubernur, Jalan Gajah Mada, Samarinda.
Pertemuan itu tak sekadar silaturahmi, melainkan menjadi ruang advokasi Pemerintah Provinsi Kaltim dalam menekan biaya transportasi udara yang dinilai memberatkan masyarakat. CEO Region VI, Handy Heryu Dhitiawan, memimpin langsung rombongan Angkasa Pura yang hadir.
Seno Aji menyampaikan bahwa keluhan soal harga tiket merupakan aspirasi yang terus disampaikan warga kepada pemerintah daerah. Menurutnya, biaya transportasi udara yang tinggi tidak sekadar menyulitkan mobilitas masyarakat, tetapi juga bisa menjadi hambatan nyata dalam konektivitas dan pengembangan ekonomi wilayah.
“Kami sangat sering menerima keluhan masyarakat terkait harga tiket pesawat yang terlalu tinggi. Ini menjadi beban tersendiri, khususnya bagi warga yang harus sering bepergian keluar daerah untuk urusan pekerjaan, pendidikan, maupun kebutuhan keluarga. Pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri, perlu ada keterlibatan aktif dari seluruh pihak terkait, termasuk Angkasa Pura sebagai pengelola bandara,” ujar Seno Aji.
Ia menekankan, tingginya harga tiket bisa berdampak sistemik terhadap perekonomian daerah. Kalimantan yang secara geografis terpisah dari pusat-pusat kegiatan nasional sangat mengandalkan jalur udara. “Konektivitas udara merupakan kebutuhan vital masyarakat Kalimantan yang secara geografis terpisah dari pusat-pusat ekonomi nasional. Karena itu, harga tiket yang tinggi berisiko memperlemah mobilitas masyarakat dan menghambat pertumbuhan ekonomi daerah,” Tegasnya.
Sementara itu, Handy Heryu Dhitiawan menyatakan komitmen pihaknya untuk menindaklanjuti keluhan tersebut melalui pendekatan kolaboratif bersama pemerintah daerah dan maskapai penerbangan. Ia juga memaparkan bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah langkah untuk menjaga stabilitas layanan.
“Kami sangat mengapresiasi perhatian Pemprov Kaltim terhadap sektor transportasi udara. Kami pun menyadari betapa pentingnya peran kami dalam mendukung mobilitas dan pelayanan publik. Ke depan, kami siap berdiskusi lebih dalam dan menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mencari solusi terbaik bersama,” Tutur Handy Heryu Dhitiawan.
Pertemuan ditutup dengan kesepakatan pembentukan forum koordinasi antara pemerintah provinsi dan Angkasa Pura, guna membahas isu penerbangan secara berkala dan mencari langkah-langkah konkret yang dapat diterapkan. Langkah ini diharapkan menjadi titik balik dalam upaya menyediakan akses udara yang lebih terjangkau, sekaligus mendukung kemajuan Kaltim dalam konteks pembangunan nasional dan regional. []
Penulis: Himawan Yokominarno | Penyunting: Rasidah | ADV Diskominfo Kaltim