SAMARINDA – Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Seno Aji, secara resmi membuka Pertemuan Pendayagunaan Penyuluh Pertanian dalam Rangka Percepatan Swasembada Pangan 2025 yang digelar di Aula Gelora Kadrie Oening Tower, Sempaja Selatan, Samarinda, Jumat (12/12/2025). Kegiatan tersebut menjadi momentum penting dalam memperkuat peran penyuluh pertanian sebagai ujung tombak pembangunan sektor pangan di daerah.
Dalam sambutannya, Seno Aji memaparkan capaian positif produksi beras Kalimantan Timur sepanjang tahun 2025. Ia menyebutkan bahwa produksi beras Kaltim mencapai 158,5 ribu ton, meningkat sebesar 13,35 ribu ton atau sekitar 9,19 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut, menurutnya, merupakan hasil kerja kolektif antara pemerintah daerah, penyuluh pertanian, dan para petani.
“Baru-baru ini Kaltim bisa berhasil meningkatkan produksi pangan menjadi 158,5 ribu ton gabah, di atas rata-rata yakni di 13,35 ribu ton dan di tahun 2026 ini kami bisa swasembada beras,” ujar pria kelahiran Semarang tahun 1971 ini.
Seno Aji menegaskan bahwa peningkatan produksi pangan merupakan bagian dari strategi besar Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam menjaga ketahanan pangan di tengah tantangan nasional maupun global. Ia menyebutkan bahwa indeks ketahanan pangan Kaltim saat ini telah mencapai 80,82 persen, sehingga menempatkan Kaltim pada peringkat kedua secara nasional.
“Produksi pangan di Kaltim adalah komitmen besar kita. Ini merupakan wujud nyata dari transformasi tata kelola pertanian yang terus kita perbaiki,” kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kaltim ini.
Lebih lanjut, pemerintah daerah menargetkan swasembada beras pada tahun 2026. Seno Aji menjelaskan bahwa kebutuhan konsumsi beras di Kalimantan Timur mencapai sekitar 350 ribu ton per tahun. Oleh karena itu, optimalisasi lahan pertanian serta peningkatan produktivitas menjadi prioritas utama, dengan peran strategis penyuluh pertanian dalam mendampingi petani di lapangan.
“Kami yakin, dengan dukungan penyuluh yang hadir di sini, petani Kaltim mampu mencapai swasembada,” tutur mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi Kaltim periode 2019–2024 itu.
Meski demikian, Seno Aji tidak menutup mata terhadap berbagai tantangan yang dihadapi sektor pertanian. Ia menyebutkan sejumlah persoalan mulai dari perubahan iklim ekstrem, kondisi perekonomian global, fluktuasi harga pangan lokal, keterbatasan sumber daya manusia pertanian, hingga persoalan infrastruktur, ketersediaan lahan, dan air.
“Masih ada beberapa tantangan swasembada pangan yakni perubahan iklim, kondisi perekonomian global, gejolak harga pangan lokal, SDM Pertanian, Selain itu, peningkatan jumlah penduduk, kemudian infrastruktur dan jumlah lahan serta jumlah air,” jelas Seno Aji.
Mengakhiri sambutannya, Seno Aji berharap sinergi antara penyuluh, petani, dan pemerintah daerah terus diperkuat demi mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan Kalimantan Timur secara berkelanjutan. Ia pun secara resmi membuka kegiatan tersebut.
“Kami ingin semua penyuluh tetap menjadi pelopor dilapangan, memperkuat sinerginitas dan profesionalisme serta yang terpenting tanamkan semangat bahwa swasembada pangan adalah misi sejarah,” tutup Seno Aji. [] ADVERTORIAL
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Nursiah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan