ADVERTORIAL – Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Seno Aji, meninjau lokasi longsor yang terletak di Jalan Giri Rejo Belimau Raya, Gang Bulutangkis, Rukun Tetangga (RT) 22, Lempake, Samarinda Utara, Samarinda, pada Rabu (14/05/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Seno Aji melihat langsung kerusakan yang ditimbulkan bencana tanah longsor dan menyempatkan bertemun serta berbincang dengan para korban yang terdampak, longsor yang terjadi di kawasan tersebut menyebabkan beberapa bangunan rumah mengalami kerusakan para dan merenggut korban jiwa.
Sebagai bentuk kepedulian, Seno Aji memberikan santunan berupa uang tunai serta bantuan sembako kepada para korban yang hadir di lokasi bencana dan menyampaikan bahwa pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim berencana untuk membangun rumah layak huni bagi para pemilik rumah yang menjadi korban tanah longsor.
“Selama mereka mempunyai lahan yang bisa kami bangunkan dan kita sampaikan kalau yang punya lahan silahkan sampaikan ke Pemprov kami bangunkan rumah layak untuk mereka,” ujar Seno Aji, kepada awak media.
Dia melanjutkan, mengenai lokasi pembangunan rumah, pihaknya mengungkapkan tidak membatasi pemilihan lahan secara ketat, karena sebagian besar korban tanah longsor saat ini tinggal di tempat kontrakan sembari menunggu pembangunan rumah.
“Lahannya sembarang saja dan tadi mereka mengontrak semua itu di sana, tapi bisa disampaikan ke BPPD atau kami di provinsi supaya nanti kita bangunkan,” kata pria kelahiran Semarang tahun 1971 ini.
Seno Aji mengunkapkan, pihaknya selain memberikan bantuan sembako bagi lima kepala keluarga yang terdampak bencana tanah longsor juga memberikan uang duka bagi keluarga korban yang telah meninggal dunia, serta meminta untuk mengurus santunan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
“Bantuannya berupa logistik dan uang tunai untuk anggota keluarga yang meninggal masing-masing Rp5 juta, tapi nanti secara pribadi kami sampaikan, nanti juga BPJS memberikan bantuan kurang lebih sekitar Rp40 juta per korban,” tutup Seno, sapaan akrabnya ini.
Bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap keluarga korban yang terdampak langsung dalam peristiwa tersebut. Menurut Seno, pemberian bantuan tidak hanya dimaksudkan sebagai dukungan finansial, tetapi juga sebagai simbol kehadiran negara dalam meringankan beban psikologis dan sosial para keluarga yang ditinggalkan. Ia juga menyebutkan bahwa selain bantuan tunai, pihaknya tengah mengoordinasikan bantuan lanjutan berupa pendampingan psikologis, khususnya bagi anak-anak atau anggota keluarga yang rentan secara emosional.
Seno berharap proses pencairan bantuan dari BPJS Ketenagakerjaan dapat segera dilakukan agar keluarga korban bisa segera memanfaatkannya untuk kebutuhan mendesak. Selain itu, ia menegaskan pentingnya perlindungan kerja dan keselamatan dalam setiap aktivitas operasional, terutama di sektor-sektor yang memiliki risiko tinggi. “Ini sekaligus menjadi pengingat bagi kita semua agar terus memperhatikan aspek keselamatan dan jaminan sosial tenaga kerja, sehingga kejadian serupa tidak terulang,” tambahnya. Pemerintah daerah, lanjutnya, akan terus memantau perkembangan situasi pascakejadian serta memastikan bahwa seluruh hak korban dan keluarga dipenuhi dengan baik. (ADV/GUN)