KUTAI KARTANEGARA — Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Dinas Pariwisata (Dispar Kukar) terus memperkuat strategi pembangunan daerah berbasis ekonomi kreatif dan potensi lokal. Dalam kerangka program Kukar Idaman Terbaik yang menjadi visi utama Bupati Kukar Aulia Rahman Basri, sektor seni, budaya, dan pariwisata dipandang sebagai penggerak utama yang dapat mengakselerasi kesejahteraan masyarakat.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dispar Kukar, Arianto, menyatakan bahwa pihaknya telah menyusun sejumlah langkah konkret untuk menjadikan pelaku seni dan budaya sebagai agen pembangunan daerah yang produktif. Dispar Kukar menempatkan seni dan budaya tidak hanya sebagai pelengkap seremoni atau warisan tak benda, melainkan sebagai aset ekonomi yang mampu menciptakan ruang usaha, membuka lapangan kerja, dan memperkuat identitas daerah.
“Kami akan bergerak dalam kerangka Kukar Idaman Terbaik. Ini adalah panduan utama kami dalam mengembangkan potensi seni, budaya, dan pariwisata yang ada di Kukar,” ungkap Arianto di Tenggarong, Rabu (02/07/2025).
Ia menegaskan bahwa seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kini mengacu pada arahan Bupati untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan, termasuk melalui sektor budaya yang selama ini belum dimaksimalkan secara optimal.
Menurutnya, strategi yang tengah dirancang Dispar Kukar mencakup pemberdayaan komunitas budaya dari tingkat desa hingga kabupaten, peningkatan kapasitas melalui pelatihan kreatif, serta penciptaan ekosistem kerja sama antara seniman, pelaku pariwisata, dan pemangku kepentingan lainnya.
“Dengan Kukar Idaman Terbaik, kami ingin memastikan setiap program kami berdampak langsung bagi masyarakat. Budaya tidak hanya dilestarikan, tapi juga menjadi sumber penghidupan dan kebanggaan,” lanjutnya.
Arianto menyebut bahwa dukungan terhadap pelaku seni tak cukup hanya sebatas fasilitasi acara atau panggung pertunjukan. Dibutuhkan pembinaan terarah, pendampingan, serta panduan kebijakan yang mampu menjawab kebutuhan komunitas budaya dalam konteks pembangunan jangka panjang.
“Pengembangan seni dan budaya tidak boleh tanpa arah. Perlu konsep yang bisa membimbing komunitas agar tetap kreatif tapi juga terukur dalam tujuan pembangunan ekonomi dan pariwisata,” tegasnya.
Ke depan, Dispar Kukar menargetkan adanya kolaborasi lintas sektor untuk membentuk sistem budaya yang terintegrasi dengan sektor ekonomi dan pariwisata. Ruang ekspresi di berbagai kecamatan akan diperluas, dan kegiatan kebudayaan diarahkan menjadi atraksi wisata yang menarik sekaligus memberdayakan masyarakat lokal.
Dengan dukungan visi yang jelas dari pimpinan daerah serta kemitraan yang kuat bersama komunitas, Dispar Kukar optimistis bahwa sektor seni dan budaya akan menjadi lokomotif ekonomi baru yang berbasis pada keunggulan lokal, kreativitas masyarakat, dan pelestarian jati diri daerah.[] ADVERTORIAL
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan