Pujasera Kukar Didorong Jadi Ikon Kuliner Baru

KUTAI KARTANEGARA – Di tengah semangat membangun sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus menggenjot penyelesaian pembangunan Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera) di kawasan Bundaran Tuah Himba, Tenggarong. Meski mengalami keterlambatan dari jadwal awal, proyek ini tetap menjadi prioritas yang diyakini akan membawa perubahan besar bagi geliat usaha kecil dan wisata kuliner lokal.

Pujasera yang dibangun di titik strategis pusat kota ini dirancang bukan hanya sebagai lokasi makan dan minum, tetapi sebagai ruang hidup bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta pusat pengembangan ekonomi kreatif yang berkelanjutan. Keterlambatan penyelesaian konstruksi yang semula ditargetkan rampung pada akhir 2024 terjadi akibat sejumlah kendala teknis, terutama pada infrastruktur pendukung yang perlu penanganan lebih detail.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kukar, Arianto, menyampaikan harapan agar masyarakat tetap memberikan dukungan terhadap proses pembangunan ini. Ia menekankan bahwa Pujasera Bundaran Tuah Himba tidak sekadar bangunan kuliner, melainkan simbol baru ekonomi kerakyatan Kukar.

“Kami mohon pengertian masyarakat karena memang ada beberapa kendala teknis yang menyebabkan pengerjaan sedikit tertunda. Tapi ini bukan sekadar bangunan biasa. Pujasera ini akan menjadi wajah baru wisata kuliner di Kukar,” ujar Arianto, Rabu (09/04/2025).

Lebih dari sekadar tempat berjualan, kawasan ini nantinya akan menjadi ruang interaksi publik yang menampilkan kekayaan identitas lokal, dari makanan tradisional hingga produk kerajinan tangan. Desainnya mengintegrasikan kenyamanan, estetika, dan fungsionalitas sebagai wadah kreatifitas masyarakat.

“Kami ingin Pujasera ini hidup, bukan hanya sebagai tempat makan, tapi juga sebagai pusat aktivitas UMKM dan kreativitas lokal. Maka itu, kami betul-betul menata konsepnya dengan matang,” tambahnya.

Dinas Pariwisata Kukar bersama pihak pelaksana kini mempercepat penyelesaian konstruksi. Selain infrastruktur fisik, mereka juga tengah merancang sistem pengelolaan yang profesional dan inklusif, termasuk skema penempatan kios bagi para pelaku usaha lokal agar pemanfaatannya tepat sasaran.

“Kami tetap optimistis penyelesaiannya bisa tuntas dalam waktu dekat. Yang terpenting, kami ingin hasilnya maksimal dan bisa memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Kukar,” tegas Arianto.

Melalui pendekatan yang menyeluruh menggabungkan penguatan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi, serta promosi pariwisata Pujasera ini diharapkan menjadi ikon baru yang mewakili semangat inovasi daerah. Tidak hanya sebagai tempat berkumpul dan menikmati kuliner, tetapi juga sebagai pusat pertumbuhan UMKM yang kuat dan berdaya saing.

Jika berhasil diwujudkan secara optimal, Pujasera Bundaran Tuah Himba berpeluang menjadi destinasi wisata kuliner unggulan yang mempertemukan rasa, budaya, dan peluang usaha di satu titik strategis Kukar. [] ADVERTORIAL

Penulis: Dedy Irawan | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com