Perpustakaan Kampung Berau Kini Jadi Pusat Edukasi dan Pelatihan

BERAU – Perpustakaan kampung di Kabupaten Berau kini bertransformasi menjadi lebih dari sekadar tempat menyimpan dan meminjam buku. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Berau mendorong perpustakaan sebagai ruang publik yang aktif, pusat edukasi, arena belajar bersama, sekaligus sarana pemberdayaan masyarakat.

Kepala Dispusip Berau, Yudha Budi Santosa, menilai rendahnya minat baca menjadi tantangan utama dalam meningkatkan literasi masyarakat. “Kalau hanya menyodorkan buku, masyarakat belum tentu tertarik. Tapi kalau mereka datang karena ada aktivitas yang menyenangkan, maka membaca bisa menjadi bagian dari proses itu,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Dispusip Berau menghadirkan program inovatif di perpustakaan kampung. Di Kampung Pegat Bukur, Kecamatan Sambaliung, misalnya, perpustakaan telah menyelenggarakan pelatihan komputer bagi pelajar. Fasilitas ini juga terhubung dengan taman kanak-kanak setempat, karena sebagian pengelolanya adalah tenaga pendidik dari sekolah tersebut.

Di Kampung Maluang, perpustakaan aktif mengadakan pelatihan keterampilan bagi warga, mulai dari kerajinan tangan hingga pelatihan ekonomi kreatif skala rumahan. “Ketika perpustakaan rutin menggelar pelatihan atau kegiatan produktif, masyarakat melihat langsung manfaatnya. Itu yang kami dorong agar kunjungan meningkat dan fungsinya meluas,” jelas Yudha.

Pendekatan digital turut diterapkan. Beberapa perpustakaan menyediakan layanan pemindaian barcode yang terhubung ke buku digital, sehingga pengunjung bisa mengakses bahan bacaan melalui ponsel tanpa harus hadir secara fisik. Selain itu, Dispusip Berau rutin menyalurkan buku fisik ke berbagai kampung dan memberikan pelatihan administrasi serta manajemen perpustakaan kepada pengelola, termasuk pengenalan platform buku digital. “Pengunjung sekarang punya dua pilihan: membaca langsung atau lewat perangkat digital. Kami ingin perpustakaan kampung bisa mengikuti zaman,” tambah Yudha.

Transformasi ini mencerminkan visi Dispusip Berau untuk menjadikan perpustakaan kampung sebagai simpul pengetahuan dan ruang bertumbuh bagi warga. “Peran perpustakaan akan semakin penting jika bisa menjadi tempat berbagi ilmu, mengasah keterampilan, bahkan membangun jejaring sosial di tingkat lokal,” tegasnya.

Bupati Berau, Sri Juniarsih, menyambut baik inisiatif ini. Ia menekankan pentingnya perpustakaan kampung dalam membangun peradaban literasi dari akar rumput. “Kita tidak bisa bicara soal peningkatan kualitas SDM tanpa memperkuat budaya membaca. Perpustakaan kampung punya peran besar, bukan cuma menyimpan buku, tapi membangun karakter dan wawasan warga,” ujar Sri. Ia menambahkan bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah dan komunitas lokal menjadi kunci agar perpustakaan tetap relevan di era digitalisasi. “Saya mengapresiasi langkah Dispusip. Selama ini mereka tidak hanya membangun fasilitas, tapi juga memberdayakan orang-orang di baliknya,” imbuhnya.[]

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com