DPRD Kukar Bangun Ekosistem Pertanian Modern untuk Tarik Petani Muda

KUTAI KARTANEGARA – Sektor pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tengah menghadapi persoalan serius terkait regenerasi petani. Data menunjukkan mayoritas pelaku pertanian saat ini berasal dari kelompok usia di atas 50 tahun. Kondisi ini menjadi tanda bahaya bagi masa depan ketahanan pangan daerah jika tidak segera ditangani dengan langkah konkret.

Menanggapi situasi tersebut, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kukar dari Daerah Pemilihan (Dapil) I Tenggarong, Annisa Mulia Utami, mengambil inisiatif dengan menggagas program Beasiswa Pertanian dan Pendidikan Vokasi. Ia menilai, keterlibatan generasi muda mutlak diperlukan agar sektor pertanian tetap menjadi penopang perekonomian Kukar di masa mendatang.

“Kalau tidak ada intervensi yang menyasar anak muda, kita bisa kehilangan generasi penerus yang mau turun ke sawah. Padahal, pertanian adalah tulang punggung ekonomi daerah,” kata Annisa saat diwawancarai pada Jumat (25/07/2025).

Menurutnya, beasiswa yang ditawarkan tidak hanya berfungsi sebagai dukungan biaya pendidikan, tetapi juga diarahkan untuk mendorong anak-anak petani melanjutkan studi di bidang agribisnis dan teknologi pertanian. Melalui jalur pendidikan vokasi, para penerima beasiswa diharapkan tidak hanya menjadi petani baru, tetapi juga menjadi pelaku pertanian yang modern, kreatif, serta mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

Annisa menegaskan bahwa pendidikan formal saja tidak cukup. Oleh sebab itu, ia mendorong sinergi lintas sektor agar program beasiswa ini benar-benar berjalan optimal. “Program ini harus melibatkan banyak pihak, mulai dari DPRD, Dinas Pertanian dan Peternakan, hingga institusi pendidikan vokasi. Kolaborasi ini penting supaya anak muda punya akses yang jelas untuk masuk ke dunia pertanian,” ujarnya.

Lebih jauh, Annisa menekankan perlunya integrasi teknologi modern dengan kearifan lokal yang sudah dimiliki masyarakat petani di Kukar. Menurutnya, penggabungan kedua aspek tersebut akan melahirkan model pertanian yang lebih efisien, produktif, dan berkelanjutan. “Anak muda harus melihat bahwa bertani bukan pekerjaan kasar, melainkan profesi strategis yang punya potensi bisnis besar,” tegasnya.

Selain pendidikan, Annisa juga menyoroti pentingnya ekosistem pendukung agar generasi muda merasa nyaman memilih profesi sebagai petani. Ia mendorong pemerintah daerah memperkuat akses terhadap teknologi pertanian modern, memperluas pasar digital bagi hasil pertanian, serta menghadirkan skema permodalan yang mudah dijangkau melalui lembaga keuangan mikro.

Dalam pandangannya, regenerasi petani tidak bisa hanya mengandalkan motivasi, tetapi harus ditunjang dengan fasilitas dan jaminan keberlanjutan usaha. “Kalau petani muda diberi akses modal, pasar, dan teknologi, mereka akan lebih yakin bertahan di sektor ini. Jangan sampai mereka merasa profesi ini jalan buntu,” tambahnya.

Gagasan ini sekaligus menjadi jawaban atas fenomena penurunan minat anak muda terhadap pertanian. Banyak generasi milenial di Kukar lebih memilih bekerja di sektor non-pertanian karena dianggap lebih menjanjikan. Padahal, dengan sistem yang tepat, pertanian justru bisa menjadi sektor bisnis yang kompetitif.

Kukar sendiri dikenal memiliki lahan pertanian yang luas dan subur. Potensi ini seharusnya mampu menarik generasi muda, apalagi jika ditopang oleh inovasi dan digitalisasi. Karena itu, inisiatif beasiswa vokasi pertanian dianggap sebagai langkah strategis untuk memutus rantai krisis regenerasi sekaligus menyiapkan pondasi ketahanan pangan jangka panjang.

Langkah yang diinisiasi Annisa ini juga menegaskan bahwa pembangunan daerah tidak cukup hanya berbasis infrastruktur, tetapi juga harus menyentuh pembangunan sumber daya manusia. Tanpa adanya generasi penerus di sektor pertanian, keberlanjutan pembangunan ekonomi daerah akan sulit diwujudkan.

Dengan adanya program beasiswa pertanian dan dukungan ekosistem pendukung, DPRD Kukar berharap semakin banyak anak muda yang tertarik kembali ke sawah dan ladang. Harapan besar itu diarahkan bukan hanya untuk menjaga produktivitas, tetapi juga untuk mengubah wajah pertanian Kukar menjadi lebih modern dan bernilai tambah. [] ADVERTORIAL

Penulis: Muhammad Ihsan | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com