BONE – Rangkaian silaturahmi antara Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dan Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, berlangsung hangat pada Senin malam (14/07/2025). Kunjungan tersebut dipimpin Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kukar Ahmad Yani bersama Bupati Kukar Aulia Rahman Basri, Wakil Bupati Rendi Solihin, serta Sekretaris Daerah Kukar Sunggono.
Tidak hanya jajaran pemerintahan, hadir pula Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Aji Muhammad Arifin beserta keluarga kesultanan dan pimpinan organisasi perangkat daerah. Rombongan ini disambut langsung oleh Bupati Bone Andi Asman Sulaiman bersama Wakil Bupati Andi Akmal Pasluddin serta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Bone di rumah jabatan bupati.
Ahmad Yani menilai kunjungan tersebut bukan sekadar agenda seremonial, melainkan momentum penting memperkuat kerja sama dua daerah sekaligus meneguhkan kembali ikatan budaya antara Kesultanan Kutai Kartanegara dan Kesultanan Bone.
“Kunjungan pertemuan kedua kerajaan Kutai Kartanegara dan Kerajaan Bone kemarin tentu menjadi ajang untuk memperkuat silaturahmi dan menjalin keakraban, sekaligus membuka peluang kerja sama strategis, khususnya di bidang pariwisata, pertanian, dan perikanan serta sektor ekonomi lainnya,” ujar Yani, dikonfirmasi Minggu (20/07/2025).
Menurut legislator dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu, pengalaman pembangunan di masing-masing wilayah dapat saling dibagikan sebagai pembelajaran bersama. Ia menyebut nilai-nilai sejarah yang diwariskan dua kerajaan besar Nusantara bisa menjadi dasar kokoh bagi kolaborasi modern di berbagai sektor.
Kerja sama yang dirancang tidak hanya terbatas pada pengembangan ekonomi, melainkan juga mendorong promosi pariwisata budaya dan peningkatan produksi pertanian serta perikanan yang berkelanjutan. Dengan begitu, warisan sejarah yang telah berlangsung ratusan tahun bisa diteruskan untuk kesejahteraan masyarakat di era sekarang.
“Kerja sama antara dua kerajaan ini sudah terjalin sejak berabad-abad lalu. Kini kami ingin mempererat kembali hubungan itu dengan konteks kekinian, demi kemajuan masyarakat dan kesejahteraan bersama,” tegasnya.
Kehadiran unsur pemerintahan, kesultanan, dan tokoh daerah dalam forum silaturahmi tersebut memperlihatkan semangat kebersamaan yang kuat. Rencana penguatan kerja sama ini menjadi penegasan bahwa sejarah dan budaya bukan hanya warisan, melainkan juga fondasi penting dalam membangun solidaritas serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.[] ADVERTORIAL
Penulis: Muhammad Ihsan | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan