SANGGAU – Upaya mencegah tindak pidana korupsi di lingkungan kepolisian kini tidak lagi hanya mengandalkan penindakan hukum. Melalui sinergi akademisi dan praktisi, konsep preventive policing mulai didorong sebagai strategi utama memperkuat integritas sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Hal itu terlihat dalam kegiatan penelitian dan supervisi yang digelar Tim Peneliti Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Lemdiklat Polri di Aula Wira Pratama Polres Sanggau, Senin (29/09/2025). Dengan mengusung tema Preventive Policing dalam Penanganan Tindak Pidana Korupsi, kegiatan berlangsung interaktif dari pukul 14.00 hingga 16.00 WIB.
Tidak hanya diikuti jajaran Polres Sanggau, sejumlah personel dari Polres Landak dan Polres Sekadau juga turut hadir. Keterlibatan responden eksternal dari unsur masyarakat, lembaga, hingga tokoh lokal semakin menambah bobot diskusi, karena mereka memberikan masukan langsung terkait pengalaman maupun harapan dalam penanganan kasus korupsi di daerah.
Tim peneliti dipimpin oleh Kombes Pol Dr. Tagor Hutapea, SIK, M.Si., bersama Kombes Pol Dodi Arifianto, SIK, M.Sc., Pembina Dr. Syafruddin, S.Sos, M.Si., dan AKBP Dr. Halimah, SKM, MM. Kehadiran mereka disambut hangat Kabag SDM Polres Sanggau, AKP Nana Supriatna, mewakili pimpinan dan jajaran.
Dalam sambutannya, AKP Nana menekankan bahwa konsep pencegahan jauh lebih efektif jika dilakukan secara sistematis dan melibatkan berbagai pihak. “Pencegahan yang sistematis dan melibatkan berbagai pihak akan jauh lebih efektif menjaga integritas serta meningkatkan kepercayaan publik kepada Polri. Kami siap mendukung penuh penelitian ini,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Tim Peneliti, Kombes Pol Tagor Hutapea, menyampaikan bahwa penelitian ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi sekaligus mendukung transformasi STIK Lemdiklat Polri menuju universitas ilmu kepolisian. Menurutnya, hasil penelitian tidak hanya berhenti pada laporan akademis, tetapi diharapkan menjadi dasar kebijakan berbasis data dan kebutuhan lapangan.
“Masukan dari jajaran kepolisian dan responden eksternal sangat berharga. Dengan pendekatan preventive policing, kami ingin merumuskan sistem pencegahan yang lebih komprehensif, adaptif, dan sesuai dengan kebutuhan di lapangan,” kata Kombes Pol Tagor.
Dalam forum diskusi, perwakilan Polres Sanggau, Landak, dan Sekadau memaparkan berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan sumber daya hingga dukungan regulasi. Di sisi lain, responden eksternal menyoroti pentingnya transparansi, peningkatan kapasitas penyidik, serta peran masyarakat sipil dalam mengawasi potensi praktik korupsi di layanan publik.
Kegiatan yang dikemas dengan format tanya jawab dan diskusi kelompok ini menghasilkan sejumlah catatan penting. Seluruh masukan akan dianalisis lebih lanjut untuk merumuskan rekomendasi kebijakan yang bisa diterapkan secara nyata di tubuh Polri.
Tim Peneliti STIK Lemdiklat Polri menegaskan, penelitian ini bertujuan memperkuat pondasi Polri Presisi profesional, modern, dan terpercaya. Melalui strategi pencegahan, diharapkan tercipta iklim pelayanan publik yang bersih, transparan, serta lebih akuntabel.
Dengan berakhirnya kegiatan pada sore hari, Polres Sanggau bersama tim peneliti menyatakan komitmen bersama untuk melanjutkan kerja sama akademisi dan praktisi. Harapannya, langkah ini mampu menghadirkan pencegahan korupsi yang lebih efektif, memberikan dampak nyata bagi masyarakat, dan menjaga citra kepolisian di mata publik. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan