Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
BANJARBARU – Sebuah insiden perkelahian brutal yang menewaskan HU (45), warga Kelurahan Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, mengguncang Banjarbaru. Dalam waktu kurang dari 12 jam, polisi berhasil menangkap pelaku berinisial AS (31) yang kini ditahan dan diperiksa intensif.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Minggu (30/11/2025) dan bermula dari situasi yang diduga dipicu pengaruh alkohol. Kapolres Banjarbaru AKBP Pius X Febry Aceng Loda mengungkapkan fakta mengejutkan dalam jumpa pers di Mapolres pada Selasa (02/12/2025).
Sebelum nyawanya melayang, HU disebut dalam kondisi tidak stabil. Tanpa alasan jelas, ia bersitegang dengan AS dan meluapkan kemarahan secara tiba-tiba.
“Korban mengamuk dan melempar baju kepada tersangka,” ujar Pius.
Merasa dipermalukan, AS tersinggung dan memutuskan pergi ke rumah orang tuanya. Bukan untuk menghindar, melainkan mengambil senjata tajam jenis parang yang kemudian menjadi alat pembunuhan. Keputusan itu menjadi poin yang memberatkan hukumnya.
Begitu kembali ke lokasi, pelaku langsung menyerang HU tanpa ampun. Tebasan parang menghantam tubuh korban sebanyak lima kali, mengenai bagian depan tubuh dan perut.
“Ada lima kali tebasan ke tubuh korban. Bagian depan dan perut terkena sabetan, dan korban meninggal dunia karena kehabisan darah,” jelas Kapolres.
Polsek Cempaka bergerak cepat melakukan pengejaran. Tak sampai satu hari, AS berhasil dibekuk. Tidak ada ruang bagi pelaku untuk kabur atau mengelak.
Kini AS resmi ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat pasal berat: Pasal 340 KUHP juncto Pasal 338 KUHP serta Pasal 351 ayat (3) KUHP, dengan ancaman hukuman 10 hingga 12 tahun penjara. Polisi menilai unsur kesengajaan terpenuhi karena pelaku sempat mengambil waktu untuk mencari senjata.
“Dia sempat berpikir dan memilih parang di rumah orang tuanya, sehingga kita kenakan pasal 340, pasal 338, dan pasal 351,” tutup Pius.
Kasus ini menjadi peringatan keras: satu emosi meledak dapat mengantar dua keluarga ke jurang kehancuran satu kehilangan nyawa, satu kehilangan masa depan. []
Admin03
