KOREA SELATAN – Korea Selatan (Korsel) menyebut Ukraina, yang sedang berperang dengan Rusia, menjadi tempat uji coba bagi rudal-rudal berkemampuan nuklir buatan Korea Utara (Korut). Hal ini disampaikan setelah Amerika Serikat (AS), sekutu Seoul, menuduh Moskow menembakkan rudal Korut dalam serangan ke Ukraina, Kamis (11/01/2024). Duta Besar Korsel untuk Perserikatan Bangsa -Bangsa (PBB) Hwan Joon-kook menyebut penggunaan rudal Korut oleh Rusia memberikan “wawasan teknis dan militer yang berharga bagi Pyongyang soal persenjataannya.
Dengan mengekspor rudal ke Rusia, Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) (nama resmi Korut-red) menggunakan Ukraina sebagai tempat uji coba rudal berkemampuan nuklir,” sebut Hwang saat berbicara dalam forum PBB membahas invasi Rusia ke Ukraina pada Rabu (10/01/2024). “Beberapa pakar menilai bahwa rudal-rudal yang ditembakkan ke Ukraina adalah jenis KN-23, yang menurut klaim DPRK, bisa mengirimkan hulu ledak nuklir,” ujarnya.
Hwang menyebut bahwa menurut klaim Pyongyang, satu rudal jenis itu bisa mengudara sejauh 460 kilometer — setara dengan jarak dari lokasi peluncuran rudal Korut ke kota Pusan di Korsel. “Dari sudut pandang Korea Selatan, ini merupakan simulasi serangan,” ucap Hwang dalam pernyataannya. Wakil Duta Besar AS untuk PBB, Robert Wood, dalam forum yang sama menyampaikan kecaman untuk Rusia karena menggunakan rudal buatan Korut dalam serangannya terhadap Ukraina.
Wood dan sejumlah sekutu AS lainnya menyebut langkah Moskow itu akan melanggar resolusi PBB. “Sangat menjijikkan bahwa seorang anggota tetap Dewan Keamanan PBB secara terang-terangan melanggar resolusi Dewan Keamanan untuk menyerang negara anggota PBB lainnya, pelanggaran yang menambah penderitaan rakyat Ukraina, mendukung perang brutal Rusia, dan melemahkan rezim nonproliferasi global,” sebut Wood dalam pernyataannya.
Redaksi 02